Investasi Fintech P2P Lending Diyakini Terus Meningkat

Bisnis.com,29 Agt 2018, 18:19 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Perkembangan industri fintech (financial teknologi) atau teknologi finansi (tekfin) di Indonesia 2016 hingga 2018./Bisnis-Ilham Nesaba

Bisnis.com JAKARTA - Penyelenggara peer-to-peer (P2P) lending optimistis investasi di industri fintech lending akan semakin meningkat  seiring dengan performa bisnis yang menjanjikan.

Co-Founder & CEO PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) Reynold Wijaya mengatakan prediksi capaian nilai investasi yang bakal tumbuh dua kali lipat sangat mungkin terjadi.

“Ini target yang sangat realistis. Jadi sangat mungkin untuk tumbuh dua kali lipat,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/8).

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan nilai investasi di industri peer-to-peer (P2P) lending akan tumbuh dua kali lipat menjadi lebih dari Rp10 triliun hingga 2019.

Sampai Juni 2018, nilai investasi industri P2P lending telah mencapai Rp5,69 triliun dalam 5 tahun terakhir. Angka realisasinya diyakini lebih tinggi mengingat banyak penyelenggara yang enggan mempublikasikan penanaman modal.

Menurut Reynold, penyelenggara P2P lending yang menggarap pembiayaan di sektor produktif memiliki potensi yang besar untuk mendapatkan tambahan suntikan dana.

Dari segi lender, penyelenggara harus mampu mengelola non performing loan (NPL). Salah satu caranya dengan menerapkan seleksi kredit yang baik dan mendiversifikasi penempatan dana.

“Biasanya pemodal melihat dari sisi return yang baik dan kesempatan untuk membantu UMKM. Pemodal pasti lebih condong ke sektor produktif,” ujarnya.

Sejak berdiri, Modalku telah meraih pendanaan seri A dan seri B masing-masing senilai Rp100 miliar dan Rp350 miliar. Pendanaan Seri B Modalku pada April 2018 didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, dan Golden Gate Ventures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini