Isu Tarif Impor Pacu Aksi Jual, Wall Street Akhiri Reli

Bisnis.com,31 Agt 2018, 05:52 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhir rentetan penguatannya dalam beberapa hari terakhir pada perdagangan Kamis (30/8/2018), saat pelepasan aset berisiko menjelang libur akhir pekan meningkat akibat memanasnya perselisihan perdagangan antara AS dan China.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,44% atau 12,19 poin di level 2.901,13, indeks Nasdaq Composite turun 0,26% atau 21,32 poin di level 8.088,36, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,53% atau 137,65 poin di level 25.986,92.

Aksi jual meningkat menyusul laporan Bloomberg bahwa Presiden AS Donald Trump ingin memberlakukan tarif yang diusulkannya terhadap impor tambahan China senilai US$200 miliar pada awal pekan depan, lebih cepat dari yang diperkirakan.

Indeks Volatilitas CBOE, yang mengukur ekspektasi investor untuk volatilitas jangka pendek, naik ke level tertinggi dua pekan dalam volume yang rendah dan ditutup di posisi 13,53.

“Ketika Anda melihat volume rendah, lebih sulit bagi pasar untuk menyerap tekanan beli atau penjualan yang kuat," kata Shawn Cruz, manajer strategi pedagang di TD Ameritrade, New Jersey, seperti dikutip Reuters. "Selain itu, kita masih mendengar berita (isu perdagangan) yang muncul setiap hari."

Laporan Bloomberg sejalan dengan upaya berkelanjutan oleh Kanada dan Amerika Serikat untuk merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pada Jumat.

Di sisi lain, saham Apple Inc ditutup pada rekor level tertinggi baru, dengan kenaikan 0,9% menyusul pemberitaan rencananya untuk meluncurkan iPhone terbaru pada 12 September.

Saham Amazon.com naik 0,2%, ditutup di atas US$2.000 untuk pertama kalinya dan merayap lebih dekat untuk menjadi perusahaan AS kedua setelah Apple dengan nilai pasar mencapai US$1 triliun.

Namun, saham Campbell Soup Co turun 2,1% setelah mengumumkan rencana untuk menjual unit makanan dingin dan segar internasionalnya. Adapun saham Abercrombie & Fitch Co merosot 17,2% setelah penjualan kuartalan peritel pakaian ini meleset dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini