HMSP Penekan Utama IHSG Sesi I, Saham GLOB Anjlok Lebih dari 25%

Bisnis.com,03 Sep 2018, 13:14 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Saham HMSP menjadi penekan utama pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset dari level 6.000 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (3/9/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.

IHSG melemah 0,80% atau 48,27 poin ke level 5.970,19 pada akhir sesi I. Setelah sempat rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,12% atau 6,95 poin di posisi 6.025,41 pagi tadi, indeks terpantau bergerak fluktuatif antara teritori positif dan negatif.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.968,12 – 6.026,91.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 133 saham menguat, 210 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang turun 2,35% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di wilayah negatif dengan tekanan utama sektor industri dasar (-2,11%) dan aneka industri (-1,18%). Hanya sektor pertanian yang menetap di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,06%.

Sementara itu, saham TPIA (-5,45%), INKP (-3,27%), INTP (-2,68%), dan TKIM (-2,78%) menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor industri dasar pada indeks sektoral IHSG siang ini.

Berikut rincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

HMSP

-2,35%

BMRI

-2,17%

TPIA

-5,45%

ASII

-1,38%

BBCA

-0,60%

Lima saham terlemah berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

GLOB

-28,95%

IKAI

-9,47%

KPAL

-8,07%

NIKL

-7,20%

UNIT

-7,19%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini