BPS: 3 Kelompok Pengeluaran Turun, Agustus 2018 Deflasi 0,05%

Bisnis.com,03 Sep 2018, 11:25 WIB
Penulis: Fajar Sidik
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memberikan paparan dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kuartal II/2018, di Jakarta, Senin (6/8/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mengumumkan pada Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,07. Deflasi terjadi karena turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran terutama bahan makanan; sandang; serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,49% dengan IHK sebesar 134,76 dan terendah terjadi di Jember sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 129,38.

Sementara inflasi tertinggi terjadi Tarakan sebesar 0,62% dengan IHK sebesar 144,99 dan terendah terjadi di Medan dan Padangsidimpuan masing-masing sebesar 0,01% dengan IHK masing-masing sebesar 137,15 dan 131,65.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,10%; kelompok sandang sebesar 0,07%; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15%.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,35%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25%; kelompok kesehatan sebesar 0,20%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,03%.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) 2018 sebesar 2,13% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 3,20%.

Komponen inti pada Agustus 2018 mengalami inflasi sebesar 0,30%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Agustus) 2018 mengalami inflasi sebesar 2,09% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 2,90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini