Bisnis.com, JAKARTA – Struktur pemegang saham PT Bank Kesejahterahan Ekonomi (BKE) berubah setelah PT Danadipa Artha membeli 21% saham Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).
Namun, IKPRI masih menjadi pemegang saham mayoritas Bank BKE, tetapi porsinya terdelusi menjadi 25,43%. PT Danadipa Artha menggelontorkan dana sebesar Rp58,4 miliar untuk memborong 21% saham bank tersebut.
Mengutip halaman resmi Bank BKE, Senin (3/9), Danadipa bergabung dalam rangka penguatan struktur permodalan dan pengembangan bisnis Bank BKE pada masa mendatang.
Direktur Operasional Bank BKE Zainal Riffandi mengatakan, pelepasan saham tersebut adalah bentuk kepatuhan perseroan terhadap peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.03/2016 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum.
“Di situ diatur kepemilikan saham bank umum oleh institusi non finansial itu maksimal 30%. IKPRI itu makanya divestasi saham dari sebelumnya 46%,” kata dia kepada Bisnis, Senin (3/9).
Sementara itu, porsi kepemilikan saham lain tetap sama. PT Reliance Sekuritas Indonesia 20,55%, PT Recapital Advisors sebesar 19,68%, PT Taspen (Persero) 9,93%, Dana Pensiun PT Jasa Raharja 1,44%, Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia 1,24%, dan Koperasi Pegawai BKE 0,74%.
Hal tersebut sekaligus mengoreksi berita Bisnis edisi Senin (3/9) berjudul BKE Mengincar Kenaikan Laba 37% yang tidak menyebutkan porsi saham Danadipa.
Adapun IKPRI dan PT Dana Tabungan Dan Asuransi Pegawai Negeri (PT Taspen Persero) merupakan pendiri Bank BKE. Modal perseroan pada awal pendirian sejumlah Rp10 miliar, dengan komposisi sebanyak 90% dari IKPRI dan sisanya PT Taspen.
Seiring dengan semakin berkembangnya bisnis perseroan, jumlah pemegang saham pun bertambah dengan keikutsertaan Dana Pensiun PT Jasindo, Dana Pensiun PT Jasa Raharja, Dana Pensiun Pertamina, PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI), dan Koperasi Pegawai Bank BKE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel