Pergerakan Harga Saham JPFA Cenderung Tertekan

Bisnis.com,04 Sep 2018, 18:52 WIB
Penulis: Dyah Ayu Kartika
Aktivitas di sebuah pabrik pengolahan makanan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk/japfa.com

Bisnis.com, JAKARTA—Harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berisiko melanjutkan pelemahan setelah hari ini (4/9) ditutup melemah 90 poin atau 4,04% dari hari sebelumnya di level Rp2.230. Namun, secara year-to-date JPFA masih tumbuh positif  64,62%.

Pelemahan harga saham JPFA hari ini juga dibarengi sektor industri dasar dan kimia yang melemah 20 poin atau 2,4% ke level Rp798 dari hari sebelumnya sebesar Rp818.

Di tengah tren pelemahan rupiah hingga semester I/2018, JPFA mampu meraih kenaikan pendapatan 18,19% menjadi Rp16,7 triliun dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp14,13 triliun. Secara year- on-year laba bersih JPFA juga melonjak 127% menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp450 miliar.

Kinerja keuangan JPFA semester I/2018 ditopang oleh harga ayam boiler dan day old chicken (DOC) yang solid. Per Juli 2017, harga ayam boiler  naik 37,8% (yoy) menjadi Rp22.960 per kilogram (kg). Di sisi lain, harga penjualan rata-rata ayam boiler per Juli 2018 mengalami kenaikan 23,8% (yoy) menjadi Rp20.457 per kg. Per Juli 2018, harga DOC juga mengalami kenaikan 44,9% (yoy) menjadi Rp5.531 per DOC. Sedangkan ASP ayam DOC menyentuh Rp5.065 per DOC atau tumbuh 24,5% (yoy).

JPFA telah mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp585,86 miliar atau Rp50 per saham. Dividen ini berasal dari laba bersih JPFA selama semester I/2018 dan akan dibayarkan pada 24 September 2018.

Saat ini harga saham JPFA relatif lebih murah dengan P/E ratio 11,32 kali jika dibandingkan dengan indeks sektor industri dasar dan kimia dengan P/E ratio 23 kali.

Sisi teknikal menunjukkan harga saham JPFA berada di atas MA 200 dan berisiko melanjutkan pelemahannya. Indikator Relative Strength Index  JPFA cenderung berada di posisi netral pada angka 50,6.

Sumber: Bloomberg

*) Dyah Ayu Kartika, analis Bisnis Indonesia Resources Center

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprillian Hermawan
Terkini