Industri 4.0 Bakal Kurangi Jumlah Pekerja? Ini Jawaban Perusahaan Tekstil

Bisnis.com,04 Sep 2018, 14:03 WIB
Penulis: Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pan Brothers Tbk. menyebutkan peralihan tenaga kerja dari manusia ke mesin dengan penerapan industri 4.0 membuat produktivitas meningkat dua kali lipat.

Human Resources Management General Manager PT Pan Brothers Tbk. Nurdin Setiawan menuturkan, penerapan revolusi industri 4.0 tidak akan mengurangi jumlah tenaga kerja di perusahaannya.

“Artinya, pekerja tidak kita kurangi, tetapi output bisa naik berkali lipat sehingga dengan kapasitas sekarang 90 juta pieces per tahun, itu tanpa harus menambah factory baru,” kata Nurudin dalam keterangan tertulis, Selasa (4/9/2018).

Revolusi industri 4.0 ditandai dengan dioperasikannya pabrik-pabrik terotomatisasi dengan dukungan teknologi yang terintegrasi. Era ini ditandai dengan semakin diandalkannya e-Commerce, teknologi finansial (Fintech), Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), digitalisasi, 3D Printing dan robotik.

Pada Pan Brother sendiri, kata dia, ketika pabrik melakukan otomatisasi, sejumlah tenaga kerja dialihkan ke bagian perakitan produk (assembly) sehingga tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jadi, implementasi industri 4.0 tidak berpengaruh terhadap pengurangan tenaga kerja,” katanya.

Kementerian Perindustrian menetapkan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi satu dari lima sektor manufaktur yang dikembangkan melakukan penerapan revolusi industri keempat. Targetnya produsen tekstil dan pakaian jadi nasional masuk jajaran lima besar dunia pada tahun 2030.

“Khusus untuk industri shoes and sport apparels, produksi kita sudah melewati China. Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80 persen,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Airlangga menyebutkan keunggulan industri TPT pada tingkat global karena struktur industrinya terintegrasi dari hulu sampai hilir. Produknya TPT Indonesia juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini