KABAR PASAR 4 SEPTEMBER: Konversi Devisa Jadi Kunci, PNBP Lampaui Target

Bisnis.com,04 Sep 2018, 08:34 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang kebijakan memulangkan devisa hasil ekspor serta kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (4/9/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Konversi Devisa Jadi Kunci. Kebijakan memulangkan devisa hasil ekspor bakal efektif untuk menjaga keseimbangan transaksi berjalan jika diikuti oleh kewajiban mengonversinya ke dalam rupiah. (Bisnis Indonesia)

Kala Milenial Kuasai Perbankan. Generasi milenial, apabila tidak memilih menjalankan bisnis sendiri, kini sedang memasuki fase menapaki karir di korporasi. Apabila generasi ini tetap konsisten di jalurnya, dalam 10 tahun mendatang, bukan tidak mungkin mereka akan mencapai posisi pucuk tertinggi kepemimpinan di korporasi besar, termasuk perbankan. (Bisnis Indonesia)

Permintaan Domestik Penopang Utama. Kinerja manufaktur Indonesia berhasil menguat pada Agustus 2018. Di sisi lain, negara-negara ekonomi utama Asia lainnya seperti China, Jepang, dan Korea Selatan mulai tertekan akibat melemahnya permintaan global. (Bisnis Indonesia)

PNBP Lampaui Target. Kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terus menunjukkan kinerja pertumbuhan yang signifikan. Penerimaan PNBP Migas bahkan telah mencapai Rp83,8 triliun atau 104% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. (Bisnis Indonesia)

Fitch Ratings Pertahankan Investment Grade Indonesia. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengafirmasi peringkat surat utang Indonesia di level investment grade (layak investasi). Keputusan tersebut didukung faktor beban utang pemerintah RI yang relatif rendah. (Investor Daily)

Window Dressing Datang Terlalu Dini. Aksi mempercantik portofolio saham alias window dressing mulai terlihat di bursa domestik. Jumat (31/8), sejumlah saham sempat mencetak kenaikan tiba-tiba jelang penutupan perdagangan. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini