Banyak Tantangan Pemerintah Jaga Rating Utang

Bisnis.com,04 Sep 2018, 12:26 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat utang Fitch telah mempertahankan rating utang Indonesia dalam posisi BBB dengan outlook stable. Meski demikian, pemerintah menganggap masih banyak tantangan yang harus dihadapi khususnya terkait pengelolaan anggaran.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti menyebut bahwa tantangan ke depan adalah menggunakan APBN sebagai instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

"Pemerintah telah dan akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk mewujudkan hal tersebut, melalui pengelolaan APBN dan kebijakan fiskal yang kredibel dan efektif," ungkap Nufransa melalui keterangan resmi yang dikutip, Selasa (4/8/2018).

Adapun dipertahankannya peringkat utang Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stable tersebut menunjukkan bahwa fokus pemerintah pada upaya menjaga stabilitas di tengah gejolak global dinilai baik.
Selain itu, reformasi struktural dan fiskal yang dilakukan pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya juga dipandang terus memberikan hasil positif. Raihan ini juga menunjukkan adanya kepercayaan yang cukup tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

"Apresiasi dari lembaga internasional terkemuka, seperti lembaga rating, terhadap kinerja perekonomian Indonesia memiliki peran penting untuk mewujudkan APBN yang lebih sehat, adil, dan mandiri serta perannya kepada perbaikan perekonomian Indonesia secara umum," jelasnya.

Sebelumnya lembaga pemeringkat utang Fitch telah mengumumkan peringkat utang (rating) Indonesia tetap pada posisi BBB dengan outlook stable. Peringkat utang Indonesia oleh Fitch sendiri telah masuk dalam kategori investment grade sejak 2011 dan meningkat ke peringkat BBB pada Desember 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini