Perundingan NAFTA: PM Justin Trudeau Isyaratkan Perlawanan. Ini Ancaman Trump

Bisnis.com,05 Sep 2018, 10:33 WIB
Penulis: Newswire
PM Kanada Justin Trudeau saat berbincang dengan Presiden Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih 13 Februari 2017./Reuters-Kevin Lamarque

Bisnis.com, SURREY, British Columbia - Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, NAFTA, diperkirakan mendapat perlawanan dari Kanada. 

Perdana Menteri Justin Trudeau pada Selasa waktu setempat mengisyaratkan bahwa Kanada tidak akan berkompromi terhadap tuntutan-tuntutan utama pada pembicaraan tingkat tinggi pekan ini dengan Amerika Serikat untuk memperbarui Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).

Para pejabat kedua negara dijadwalkan melakukan pertemuan di Washington  Rabu (5/9/2018) dalam upaya untuk menangani berbagai perbedaan besar, di tengah tekanan yang dilancarkan Washington agar masalah-masalah tersebut segera diselesaikan.

"Ada sejumlah hal yang pasti harus kita lihat dalam NAFTA yang dirundingkan kembali itu," kata Trudeau kepada para wartawan di provinsi British Columbia.

"Tanpa NAFTA lebih baik dibandingkan memiliki NAFTA yang buruk bagi bangsa Kanada dan itu yang akan kita pertahankan."

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang pekan lalu menandatangani kesepakatan NAFTA dengan Meksiko, telah mengancam akan mengenakan tarif otomotif terhadap Kanada.

Ancaman itu juga berupa mengecualikan Kanada dari perjanjian tiga negara itu, kecuali jika kesepakatan bisa dicapai dengan segera.

Namun, Trudeau menjelaskan posisinya bahwa ia akan bersikeras mempertahankan cara, yang disebut sebagai mekanisme penyelesaian masalah Bab 19, yang ingin dibuang oleh Washington.

"Kita tidak akan menandatangani kesepakatan yang buruk bagi Kanada, dan terus terang, tidak adanya Bab 19 untuk memastikan aturan dipatuhi adalah hal yang buruk bagi Kanada," katanya.

Trudeau juga mengatakan perlindungan-perlindungan yang ada sekarang, yaitu yang melarang perusahaan media AS untuk membeli industri kebudayaan Kanada seperti stasiun televisi dan surat kabar, harus dipertahankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini