Wall Street Tertekan Sektor Teknologi & Saham Nike

Bisnis.com,05 Sep 2018, 06:41 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Bursa saham AS

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat melemah pada perdagangan Selasa (4/9/2018) karena anjloknya saham-saham seperti Facebook dan Nike menambah kekhawatiran atas negosiasi perdagangan antara AS dan negara-negara besar lainnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 108,52 poin atau 0,42% ke level 25.856,30, sedangkan indeks S&P 500 turun 8,61 poin atau 0,30% di posisi 2.892,91 dan Nasdaq Composite turun 39,01 poin atau 0,48% di 8.070,53.

Saham Nike turun 2,1% dan menjadi penekan utama Dow Jones karena meningkatnya seruan untuk memboikot raksasa pakaian olahraga tersebut di media sosial setelah memilih Colin Kaepernick sebagai wajah untuk iklan menandai peringatan 30 tahun slogan "Just Do It" .

Facebook turun 3% setelah broker MoffettNathanson menurunkan peringkat raksasa media sosial menjadi "netral" dengan alasan perlambatan pertumbuhan pendapatan.

Indeks teknologi S&P turun 0,7%, di jalur untuk membukukan kerugian terbesar sejak 15 Agustus.

"Ini lebih berkaitan dengan fakta bahwa pasar telah memiliki kekuatan yang kuat dalam dua hingga tiga minggu terakhir dan itu normal bagi pelaku pasar untuk mengambil sedikit keuntungan," kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi dan manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC, seperti dikutip Reutes.

Investor berhati-hati karena putaran baru dari tarif AS pada barang-barang China senilai US$200 miliar diperkirakan akan berlaku setelah periode komentar publik berakhir pada 6 September.

Pembicaraan antara Kanada dan AS untuk merundingkan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) berakhir dengan catatan yang tidak menyenangkan pada hari Jumat, tetapi para pejabat menetapkan rencana untuk melanjutkan pembicaraan mereka pada hari Rabu.

Meskipun ada ancaman tarif dan ketidakpastian perdagangan, indeks utama AS ditutup lebih tinggi pada bulan Agustus, dengan Nasdaq membukukan kenaikan bulanan terbesar sejak Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini