Mentoring Tangkal Radikalisme di Kampus

Bisnis.com,06 Sep 2018, 00:59 WIB
Penulis: Syaiful Millah
Ilustrasi kegiatan rohani Islam (Rohis)./nu.or.id

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Rohani Islam (Rohis) dari berbagai fakultas di Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, mengintegrasikan materi kebangsaan dan nasionalisme ke dalam kajian mentoring.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi dan menangkal isu radikalisme yang dikhawatirkan berkembang di kampus.

“Banyak tudingan dari masyarakat bahwa Rohis menanamkan benih radikalisme. Kami tergerak melawan stigma tersebut, salah satunya dengan kegiatan mentoring dengan materi nasionalisme,” kata Muhammad Iqbal, Ketua Forum Keluarga Mahasiswa Muslim FISIP Undip, pada Selasa (4/9/2018).

Dia menjelaskan kegiatan diawali dengan Grand Opening Mentoring dalam bentuk seminar yang menghadirkan tokoh Islam dan tokoh nasional. Selanjutnya, dibentuk kelompok-kelompok kecil yang akan melakukan mentoring rutin mingguan dengan didampingi oleh pementor.

Selain itu, Iqbal mengungkapkan penambahan materi kebangsaan dan nasionalisme dalam kegiatan mentoring, nantinya diusulkan untuk masuk dalam buku pedoman mentoring Undip. “Nanti dimasukkan materinya ke buku pedoman, jadi bisa berkelanjutan.”

Kegiatan ini juga dinilai Ketua Lembaga Dakwah Kampus Undip Muhammad Rosyid Ridho merupakan langkah konkret peran organisasi keislaman dalam menjaga kondusivitas iklim positif di lingkungan kampus.

“Kalau kami dituduh jadi sumber masalah, kami buktikan sebaliknya dengan cara yang baik, bukan malah marah-marah atau protes balik. Tunjukkan bahwa sejak awal kita tidak punya niat buruk,” ungkapnya.

Rosyid yakin kegiatan mentoring ini tidak hanya menghilangkan pandangan negatif masyarakat terhadap Rohis, melainkan memiliki pula banyak manfaat bagi mahasiswa yang mengikutinya.

Wawasan tentang Islam dan Indonesia yang disampaikan diharapkan menjadi penyeimbang sehingga tidak muncul pemikiran radikal di kalangan mahasiswa.

Isu munculnya paham radikalisme yang bersumber dari kegiatan kampus kian marak, setelah penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh Detasemen Khusus 88 terhadap mahasiswa Unviersitas Riau pada Juni lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini