Jabsen & Jessen Incar Pertumbuhan Pendapatan 10% Tahun Ini

Bisnis.com,06 Sep 2018, 21:34 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Bumbu masak Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Jabsen & Jessen Ingredients Indonesia (JJII) menargetkan dapat membukan penjualan senilai 55 juta dolar Singapura hingga 60 juta dolar Singapura di pasar Indonesia pada tahun ini.

Soenke Gloede, Presiden Direktur Jabsen & Jessen Ingredients Indonesia, menuturkan dengan target tersebut, penjualan perseroan pada tahun ini bakal tumbuh 8%-10% dibandingkan dengan tahun lalu.

Dia menjelaskan, penetapan target kenaikan penjualan ini sejalan dengan pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang selalu berada di atas pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia.

“Dari jumlah ini lini food and beverage ingredients ditargetkan menyumbang 7,5 juta dolar Singapura sampai 8 juta dolar Singapura,” kata Soenka, Kamis (6/9).

Saat ini, JJII memiliki enam lini bisnis di Indonesia. Lini ini meliputi food and beverage ingredients, performance chemicals, plastic and rubber, coating and resins, animal feed ingredients, serta pharma and personal care.

Seluruh lini bisnis ini mendatangkan produknya secara impor. JJII bertindak sebagai pemasok bagi industri terkait di Indonesia.

Soenka menyebutkan, saat ini JJII masih menunggu peluang yang cocok untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan mempertimbangkan keberlanjutan pemasaran hingga keunggulan yang didapatkan, sebelum memutuskan investasinya di wilayah ini.

“Kalau ada peluang yang sangat bagus, why not [untuk berinvestasi]. Kalau Jabsen & Jessen Group sudah ada manufaktur di Indonesia seperti pembuatan gondola di Surabaya,” katanya.

Sementara itu, untuk memperkuat bisnisnya di Indonesia, JJII memperluas penjualan lini food and beverage ke pasar hotel, restoran, dan kafe (horeka). Selama ini, perusahaan hanya melayani pemesanan dari manufaktur besar seperti Garuda Food dan Wilmar.

“Pasar horeka di Indonesia terus tumbuh. Untuk itu, kami akan memasok beberapa produk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Maftuh Ihsan
Terkini