Ini 6 Perusahaan yang Mendapatkan Penugasan Eksplorasi Panas Bumi

Bisnis.com,06 Sep 2018, 21:35 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak enam perusahaan akan melakukan survei pendahuluan dan eksplorasi panas bumi di delapan lokasi dengan total investasi mencapai US$146,98 juta. 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan delapan wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (WPSPE) panas bumi dengan total investasi senilai US$146,98 juta.

Penyerahan surat penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi dilakukan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan kepada pengembang panas bumi dalam acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2018.

Ida Nuryatin Finahari, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, mengatakan bahwa investasi subsektor panas bumi sepanjang semester I/2018 ini telah mencapai US$643 juta atau 52,96% dari target tahun ini US$1,2 miliar.

"Kami tetapkan delapan PSPE, setiap proyek akan investasi sekian. Tentunya begitu kami tetapkan delapan ini dan dijalankan akan menambah investasi kita," ujarnya dalam konferensi pers IIGCE di Jakarta, Kamis (6/9).

Dalam penetapan penugasan survei tersebut, PT Star Energy mendapatkan penugasan dua wilayah, yakni Gunung Hamiding di Maluku Utara dengan rencana investasi senilai US$23,69 juta dan Suoh Sekincau Selatan di Lampung dengan rencana investasi US$15,53 juta.

PT Hitay Energy juga mendapatkan dua penugasan survei, meliputi wilayah Tanjungsakti di Sumatra Selatan dan Geureudong di Aceh dengan rencana investasi masing-masing US$6,18 juta dan US$29,25 juta.

PT EDC Indonesia mendapatkan penugasan untuk Graho Nyabu yang masuk dalam wilayah Provinsi Jambi dan Bengkulu.  Rencana investasinya adalah sebesar US$10,06 juta.

PT Optima Nusantara Energi untuk penugasan survei Simbolon Samosir di Sumatra Utara dengan rencana investasi senilai US$39,5 juta. PT Sumbawa Timur Mining untuk PSPE Hu'u Daha di Nusa Tenggara Barat dengan rencana investasi senilai US$11,57.

Terkahir, PT ORMAT Geothermal Indonesia mendapatkan PSPE Klabat Wineru yang terletak di Sulawesi Utara dengan rencana investasi senilai US$11,19 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini