Rupiah Menguat, IHSG Ditutup Rebound

Bisnis.com,06 Sep 2018, 16:56 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan memerhatikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengakhiri reli pelemahan lima hari berturut-turut setelah ditutup rebound  pada perdagangan hari ini, Kamis (6/9/2018).

IHSG ditutup menguat 1,63% atau 92,59 poin ke level 5.776,09, meskipun sempat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,38% atau 21,54 poin di level 5.661,96.

Pada perdagangan Rabu (5/9/2018), IHSG ditutup merosot 3,76% atau 221,80 poin ke level 5.683,50. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.660,86 – 5.786,66.

Dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 249 saham menguat, 130 saham melemah, dan 222 saham stagnan. Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penopang utama terhadap rebound IHSG hari ini.

Seluruh sembilan sektor pada IHSG ditutup menguat hari ini, dengan sektor industri dasar mencatat penguatan tertajam sebesar 2,46%, disusul sektor finansial yang menguat 2%.

Dilansir dari Bloomberg, negara emerging market di Asia mendapatkan sedikit ruang untuk bergerak naik saat dolar AS melemah dan investor menunggu untuk melihat apakah pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memberlakukan tarif baru terhadap lebih banyak barang dari China.

Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup dengan penguatan 45 poin atau 0,3% ke level Rp14.893 per dolar AS

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda mulai rebound dengan dibuka terapresiasi 63 poin atau 0,42% di posisi 14.875 pagi tadi. Adapun pada perdagangan Rabu (4/9), rupiah berakhir melemah 3 poin di level 14.938.

Rupiah membukukan kenaikan terbesar di Asia sepanjang perdagangan hari ini di tengah tanda-tanda Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuannya lebih lanjut dan indeks MSCI Emerging Markets Currency menanjak untuk pertama kalinya pekan ini.

Pada Rabu (5/9), Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan BI akan mengambil langkah-langkah pre-emptive demi mengatasi pelemahan rupiah.

Di sisi lain, Nanang Hendarsah, direktur eksekutif manajemen moneter Bank Indonesia (BI), mengatakan BI sepenuhnya mendukung upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan.

“BI akan memastikan likuitas yang cukup dan efisiensi pada pasar valas, juga akan siap membeli obligasi pemerintah dari pasar sekunder,” tutur Nanang, seperti dikutip Bloomberg.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+4,11

BBCA

+2,92

BMRI

+3,56

TLKM

+2,75

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

TOPS

-4,62

BYAN

-1,26

ACES

-3,47

RMBA

-6,67

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini