Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan logam emas, nikel, dan bauksit PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mengantongi laba bersih Rp344,45 miliar pada semester I/2018.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo meyampaikan, pertumbuhan kinerja keuangan disebabkan peningkatan volume produksi dan penjualan sejumlah komoditas utama perusahaan.
“Di sisi lain, perseroan melakukan langkah efisiensi, sehingga biaya operasi lebih stabil,” tuturnya dalam siaran pers, Jumat (7/9/2018).
Pendapatan Antam per Juni 2018 mencapai Rp11,81 triliun, melonjak 292,41% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp3,01 triliun. Laba bersih sejumlah Rp344,45 miliar, berbalik dari rugi bersih pada semester I/2017 senilai Rp496,12 miliar.
Beban pokok penjualan juga meningkat drastis menjadi Rp10,21 triliun dari sebelumnya Rp2,87 triliun. Laba kotor per Juni 2018 sebesar Rp1,6 triliun, naik dari semester I/2017 senilai Rp134,69 miliar.
Laba usaha pada semester I/2018 mencapai Rp1,04 triliun. Kondisi ini berbalik dari catatan rugi usaha pada periode Januari—Juni 2017 senilai Rp230,59 miliar.
Dari sisi arus kas, Antam menggelontorkan investasi sebesar Rp926,55 miliar per Juni 2018, meningkat dari sebelumnya Rp506,51 miliar. Namun, kas dan setara kas pada akhir periode menurun menuju Rp5,08 triliun dari semester I/2017 sebesar Rp6,38 triliun.
Liabilitas perusahaan per Juni 2018 naik menjadi Rp12,48 triliun dari akhir 2017 sebesar Rp11,52 triliun. Libilitas jangka pendek meningkat sedikit menuju Rp5,70 triliun dari sebelumnya Rp5,55 triliun.
Ekuitas pada semester I/2018 naik menjadi Rp18,85 triliun dari sebelumnya Rp18,49 triliun. Total aset pun meningkat menuju Rp31,34 triliun dari akhir 2017 sebesar Rp30,01 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel