Badan Geologi Terjunkan 200 Petugas Pengamatan Gunung Api

Bisnis.com,11 Sep 2018, 21:33 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Anggota Basarnas bersiaga di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (22/11)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Geologi menempatkan 200 petugas pengamatan untuk mengawasi 69 gunung api yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan sebagai pelaksanaan mandat UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, Badan Geologi memiliki banyak peran, seperti dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana letusan gunung api.

“Sehingga kita semua mengetahui daerah mana saja yang tingkat wilayah rawan bencananya tinggi, sedang dan daerah yang tingkat kerawanannya rendah,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (11/9/2018).

Untuk itu, Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menempatkan sekitar 200 petugas pengamatan gunungapi di 69 gunungapi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pemetaan wilayah rawan bencana gunung api dibuat dalam rangka kesiapan apabila terjadi letusan. Peta tersebut juga diberikan kepada Pemda dan institusi-institusi pembuat kebijakan dalam pemanfaatan ruang disekitar gunungapi.

"Ini merupakan bagian dari langkah-langkah mitigasi," lanjut Rudy.

Sebenarnya Indonesia memiliki 127 gunung api yang tersebar diseluruh wilayah dan 69 diantaranya terus dipantau selama 24 jam.

“Pengamatan disetiap pos dilakukan oleh 2 hingga 4 orang petugas pengamat gunungapi," tambahnya.

Pihaknya fokus untuk melakukan pengamatan gunungapi, mengingat lebih dari 5 juta orang penduduk Indonesia berada di kawasan rawan bencana gunungapi. Pengamatan dilakukan bersama dengan kerja sama antarinstitusi.

Nantinya, Badan Geologi yang melakukan pemantauan terhadap objek bencana, sementara institusi lain yang melakukan kegiatan objek sosial. “Kita menginformasikan status gunungapi kepada Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) dan memberikan peta kawasan rawan bencana," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini