Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mayora mengurungkan niat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019. Keputusan tersebut diambil berdasarkan penilaian perseroan terhadap potensi perkembangan ekonomi pada tahun politik.
Berdasarkan catatan Bisnis, Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij pernah menyatakan akan memepercepat rencana initial public offering (IPO) yang semula dijadwalkan pada 2020 menjadi pada 2019. Hal itu didasarkan pada kinerja positif yang dicatatkan perseroan dalam beberapa tahun terakhir.
Akan tetapi, perseroan kemudian memutuskan untuk menunda rencana tersebut. Hal itu didasarkan pada penilaian terhadap kondisi ekonomi dan politik yang dikhawatirkan kurang kondusif pada tahun depan.
“Terkait rencana IPO [initial public offering], Bank Mayora akan menunda. Hal Ini terkait dengan kondisi ekonomi dan situasi politik di tahun depan dengan adanya pemilihan presiden dan wakil presiden,” kata Presiden Direktur Bank Mayora Irfanto Oeij kepada Bisnis, Selasa (11/9/2018)
Kendati cenderung menghindari melakukan aksi korporasi pada tahun politik, dia mengharapkan situasi pada tahun politik dapat berlangsung dengan aman. Dia optimistis, setelah tahun politik berlalu kondisi perekonomian akan cenderung membaik.
“Kami tetap optimis, dan juga berharap mudah-mudahan situasi politik berlangsung aman dan setelah pemilihan presiden dan wakil presiden, mudah-mudahan kondisi ekonomi akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Dengan keputusan tersebut, Bank Mayora masuk jajaran bank yang berencana menunda IPO pada tahun depan. Sebelumnya, PT KEB Hana Indonesia juga memastikan tidak akan menjadi perusahaan terbuka pada tahun depan.
Selain itu, PT Bank BNI Syariah juga menyatakan masih melakukan evaluasi terhadap rencana ekspansi anorganik tersebut. Evaluasi yang dilakukan di internal perseroan disebutkan masih berada dalam fase diskusi final.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel