Kiwoom Sekuritas: Potensi Penguatan IHSG masih Terbuka

Bisnis.com,14 Sep 2018, 10:22 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai, secara teknikal IHSG hari ini, Jumat (14/9/2018) masih memiliki ruang potensi menguat dengan support dan resistance di level 5,840-5,870.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa pertemuan Bank Sentral Eropa kemarin menyatakan tidak mengubah suku bunganya.

Namun, mereka akan mengurangi program pembelian asset setelah bulan September 2018 usai dari sebelumnya €30 billion akan menjadi €15 billion hingga akhir Desember 2018. 

Mereka juga berharap bahwa inflasi dapat terus melanjutkan dikisaran 2%. 

"Hal ini seakan akan menjadi tanda bahwa tekanan pada tahun depan setidaknya akan bertambah," katanya dalam riset harian, Jumat (14/9/2018).

Nico mengatakan, selain potensi adanya kenaikkan Fed Rate pada tahun depan, Bank Sentral Eropa juga mungkin akan mulai menaikkan tingkat suku bunganya setelah tappering off nya berakhir. 

Beralih dari sana, menguatnya berita perundingan kembali terkait sengketa perang tarif dagang antara AS dan China, tentunya hal ini akan meredakan ketegangan yang terjadi kedua negara tersebut. 

Pertemuan tersebut diyakini akan memberikan sentimen positif untuk pasar. 

Adapun, pada perdagangan kemarin (13/9/2018) IHSG di tutup menguat (+1.04%) menjadi 5,858. 

Sektor yang mengalami kenaikan terbesar pada infrastruktur sebesar (+2.05%) dan keuangan (+1.77%) sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar di sektor agrikultur (-1.05%), aneka industri (-0.41%). 

Sementara itu, investor asing melakukan aksi net sell disemua perdagangan saham sebesar Rp193,72 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini