Kerja Sama IA-CEPA harus Dioptimalkan untuk Tekan Defisit Transaksi Berjalan

Bisnis.com,15 Sep 2018, 12:08 WIB
Penulis: Yanita Petriella

Bisnis.com, JAKARTA - Kesepakatan Indonesia dan Australia dalam rangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) akan berdampak pada sektor jasa dalam negeri.

Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani, menyatakan “IA-CEPA merupakan momentum bersejarah dalam hubungan perdagangan Indonesia-Australia, di mana IA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan terbesar Indonesia selama satu dekade terakhir.

Menurutnya IA-CEPA membuka peluang besar untuk sektor jasa dalam negeri, khususnya UMKM agar dapat berkembang dengan lebih cepat.

“IA-CEPA membuka peluang kerjasama, investasi dan pertukaran teknologi antara Australia dan Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/9/2018).

Sektor jasa mengalami perkembangan yang sangat pesat selama dua dekade terakhir.

Kontribusi sektor jasa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional meningkat dari 45% (2000) menjadi 54% (2017), adanya IA-CEPA dapat mendorong perkembangan ini lebih lanjut.

"Dengan adanya IA-CEPA, ada dua peluang besar yang dapat diambil oleh sektor jasa Indonesia. Pertama, menguatkan ekspor jasa, kedua, memperoleh investasi baru," kata Devi.

Selama beberapa tahun terakhir sektor jasa selalu mengalami defisit neraca perdagangan, mencapai US$7 miliar pada tahun 2017, di mana defisit terbesar disumbangkan oleh jasa transportasi.

“Adanya IA-CEPA dapat mendorong ekspor jasa Indonesia, yang pada akhirnya memperkecil defisit neraca perdagangan," ucapnya.

Analisis sektoral yang dilakukan oleh ISD menunjukkan bahwa sebagian besar sektor jasa mengalami kelebihan permintaan (excess demand), yang mana hal tersebut mengindikasikan bahwa kapasitas penyedia jasa domestik masih terbilang kurang.

"Sektor jasa masih membutuhkan investasi baru untuk memenuhi kebutuhan permintaan dalam negerinya. Adanya kerjasama IA-CEPA diharapkan dapat memperkuat iklim investasi sektor jasa di Indonesia," tutur Devi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini