Bisnis.com, JAKARTA – Perseru Serui gagal memaksimalkan statusnya sebagai tuan rumah setelah kebobolan gol dari PSMS Medan pada menit terakhir sehingga skor 1 – 1 dalam laga pembuka pekan ke-22 Liga 1.
Bertanding di Stadion Marora di Yapen, Papua, pada Minggu (16/9/2018) kegagalan memetik poin penuh membuat Perseru gagal keluar dari zona degradasi.
Mencetak gol dulu lewat titik penalti pada menit ke-72 yang dieksekusi Beto Antonio de Paula, kemenangan di depan mata bagi Perseru dibuyarkan oleh gol PSMS pada injury time yang dilesakkan Fret Butuan untuk mengakhir pertandingan dengan skor 1 – 1.
Dengan hasil itu, kedua masih terperangkap di zona degradasi. Perseru, yang sebenarnya jika menang akan keluar dari zona degradasi, saat ini masih menempati peringkat ke-16 atau setrip teratas di zona degradasi dengan nilai 24.
Sementara itu, tambahan satu angka yang mengangkat PSMS Medan dari dasar klasemen dengan nilai 20.
Bagi PSMS, ini merupakan poin kedua dalam laga tandang. Poin pertama di pertandingan away mereka dapatkan ketika berhadapan dengan Persija Jakarta yang berakhir imbang tanpa gol pada pekan ke-20.
Meskipun masih berada di dasar klasemen, hasil seri ini menguntungkan PSMS Medan apabila nilai tim dari Sumatra itu sama dengan Perseru di klasemen akhir yang berpotensi menentukan tim mana yang harus turun kasta ke Liga 2.
PSMS unggul head to head atas Perseru dengan skor agregat 2 – 1 karena dalam pertemuan pertama di Stadion Teladan di Medan pada pertengahan April lalu, PSMS menang dengan skor tipis berkat gol tendangan jarak jauh Sadney Urikhob, yang kini tak lagi memperkuat tim berjuluk Ayam Kinantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel