Bamsoet Dukung SBY Usut Asia Sentinel

Bisnis.com,19 Sep 2018, 13:45 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ketua DPR Bambang Soesatyo/JIBI-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan media terbitan Hongkong, Asia Sentinel kepada pihak berwajib karena diduga memfitnah ketua umum Partai Demokrat tersebut.

“Soal Sentinel yang menuding SBY melakukan pencucian uang US$12 miliar harus dibuktikan melalui kuasa hukum dan kita mendukung langkah SBY untuk menarik ini ke ranah hukum,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/9).

Asia Sentinel menuding SBY melakukan pencucian uang dalam kasus bailout Bank Century. Menurut Bamsoet, kasus Century yang berujung hak angket itu telah diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Karena sudah masuk ranah hukum, maka yang bisa kita lakukan adalah mendesak KPK segera menuntaskan kasus ini jangan sampai ini terus menggantung dan merugikan SBY,” katanya.

Selain itu, Bamsoet juga berharap agar SBY juga mendorong KPK untuk segera menuntaskan kasus tersebut.

Sebelumnya SBY menyinggung soal pemberitaan media asing Hong Kong, Asia Sentinel, terkait kasus Bank Century. Merasa difitnah, dia bertekad mengejarn media itu hingga ujung dunia. 

"Minggu ini saya dan Partai Demokrat kembali mendapatkan fitnah besar. Ada pihak asing yang mengarang cerita yang tidak mengandung kebenaran. Korbannya lagi-lagi SBY dan Partai Demokrat. Sayangnya, sebagian dari media massa dan pihak-pihak tertentu di dalam negeri ikut menyebarluaskan fitnah yang jauh dari logika dan kebenaran ini," ujar SBY.

Hal tersebut ia sampaikan di acara HUT ke-17 PD di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Senin lalu. SBY memang tidak secara langsung menyebut Asia Sentinel. 

"Saya memahami kemarahan para kader Demokrat terhadap tangan-tangan asing yang mengobok-obok urusan bangsa kita. Saya tahu para kader Demokrat gusar karena fitnah keji ini dimunculkan di musim pemilu, sehingga pihak yang menyebarluaskan fitnah ini juga memiliki motif dan kepentingan politik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini