Rupiah Kembali Terdepresiasi ke 14.875 per Dolar AS

Bisnis.com,19 Sep 2018, 17:36 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (19/9/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 20 poin atau 0,13% ke level Rp14.875 per dolar AS, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 60 poin atau 0,40% ke level Rp14.915 per dolar AS.

Mata uang Garuda ditutup berbalik melemah setelah pada akhir perdagangan Selasa (18/9), nilai tukar rupiah ditutup rebound dengan penguatan 25 poin atau 0,17% di posisi Rp14.855 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.870–Rp14.915 per dolar AS.

“Tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan sejumlah mitra dagangnya, terutama China, telah menempatkan Indonesia ke dalam posisi yang tidak nyaman karena pemulihan pasar ekspornya dapat terdampak,” ujar Enrico Tanuwidjaja, seorang Ekonom di United Overseas Bank, dalam risetnya, dikutip dari Bloomberg.

Eksportir komoditas Indonesia akan harus menyimpan separuh dari pendapatannya di dalam negeri dan mengonversinya ke mata uang lokal berdasarkan peraturan baru yang bertujuan mengatasi defisit transaksi berjalan demi menjaga nilai tukar rupiah.

Sementara itu, pergerakan mata uang lain di Asia cenderung mayoritas menguat hari ini, dengan baht Thailang memimpin penguatan setelah terapresiasi 042%, disusul rupee India yang menguat 0,27%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,2% atau 0,188 poin ke level 94,452 pada pukul 17.03 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka di zona merah dengan turun 0,103 poin atau 0,11% di level 94,537, setelah pada perdagangan Selasa (18/9) berakhir naik 0,15% atau 0,144 poin di posisi 94,640.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini