Bansos PKH Non Tunai : Inovasi Inklusi Keuangan Pertama di Dunia

Bisnis.com,20 Sep 2018, 20:03 WIB
Penulis: Dewi Andriani
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berdialog dengan warga saat penyerahan secara simbolik Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2/2018)./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia patut berbangga diri. Betapa tidak, sistem penyaluran bantuan sosial non tunai program keluarga harapan yang menggunakan kartu keluarga sehat diklaim sebagai inovasi pertama diantara 72 negara yang menerapkan bantuan tunai bersyarat atau dikenal dengan Conditional Cash Transfer.

"Ini merupakan upaya restrukturisasi sistem perlindungan sosial komprehensif untuk target penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan", ungkap Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat dihadapan pimpinan World Bank di Washington DC, Amerika Serikat, dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (20/9/2018).

Dalam forum yag dihadiri 60 ahli dari berbagai divisi World Bank ini, Harry Hikmat menjelaskan bahwa kartu keluarga sehat (KKS) menjadi media penyaluran bansos program keluarga harapan (PKH) sekaligus platform program bantuan dan layanan sosial lainnya.

Kartu yang dikeluarkan oleh Himbara yang terdiri dari BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri ini, dapat merekam data penerima manfaat sekaligus berfungsi sebagai tabungan dan memiliki dompet (e-wallet).

“Ini menjadi kartu kombo yang dapat mengintegrasikan seluruh program bantuan sosial seperti BPNT dan program perlindungan sosial lainnya berdasar pada Basis Data Terpadu,” tuturnya. 

Ahli analisis kebijakan dan statistik sosial ini menerangkan, sejak diluncurkan tahun 2007 PKH mengalami banyak perkembangan positif baik dalam reformasi kebijakan sistem maupun ekspansi program. 

Di tataran kebijakan, lanjut Harry, PKH telah diperkuat dengan pembaruan melalui Permensos No. 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan.

Dengan pengenalan manfaat produk dan layanan keuangan formal bagi penerima manfaat sebagai tujuan PKH yang disesuaikan dengan upaya peningkatan  keuangan iklusif. Target sasaran PKH juga mencakup komponen kesejahteraan yakni Disabilitas dan Lanjut Usia.

Harry mengungkapkan Indonesia merupakan negara maritim dengan lebih dari 70 persen wilayah perairan dan 13.667 pulau, oleh karena nya, Himbara merespon tantangan ini dengan meluncurkan teknologi interoperability yang memfasilitasi KPM mencairkan bantuan di daerah terpencil melalui bank Himbara (BNI, BRI, BTN dan Mandiri) tanpa pemotongan biaya administratif.

Tidak hanya itu, Electronic Data Capture (EDC) offline juga dikembangkan untuk merespon blank spot berbasis android, layanan jemput bola ke wilayah-wilayah terpencil juga dilakukan seperti BRI Ship Deck dan program distribusi ke masyarakat langsung lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini