21 Orang Tewas dan Puluhan Orang Dirawat karena Minuman Keras Oplosan

Bisnis.com,20 Sep 2018, 10:39 WIB
Penulis: Newswire
Minuman keras oplosan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi Malaysia menyelidiki perkara keracunan alkohol, yang menewaskan sedikit-dikitnya 21 orang, dengan puluhan lebih dirawat di rumah sakit, kebanyakan dari mereka warga negara Asia, kata pejabat pada Rabu (20/9/2018).

Minuman keras murah buatan sendiri disukai kalangan pekerja rantau miskin di Malaysia, yang berpenduduk sebagian besar Muslim dan mengenakan pajak tinggi pada alkohol.

Sejumlah 57 perkara keracunan metanol dilaporkan terjadi di Kualalumpur, dan negara bagian sekitarnya, Selangor, kata Menteri Kesehatan Dzulkefly Ahmad.

"Jumlah perkara itu diperkirakan meningkat karena banyak penderita datang untuk perawatan," katanya pada jumpa pers di Ibu Kota pemerintahan, Putrajaya.

Metanol, senyawa alkohol untuk membuat minuman keras palsu, tidak berbahaya dalam jumlah kecil tapi mematikan dalam jumlah besar.

Lima orang Malaysia termasuk yang terdampak, sementara sisanya adalah orang dari Bangladesh, Indonesia, Myanmar dan Nepal, kata Dzulkefly.

Pihak berwenang menguji beberapa jenis minuman beralkohol guna menemukan beberapa contoh mengandung metanol dalam jumlah lebih banyak daripada yang dibolehkan, katanya.

"Kami sangat prihatin karena terjadi terus. Orang memilih minuman keras oplosan murah," kata Dzulkefly.

Polisi menangkap tujuh orang dalam razia di 12 tempat dan menyita hampir 3.000 botol dan kaleng wiski dan bir, dalam upaya mencari minuman tercemar dan mengendalikan wabah itu, kata pernyataan Kepala Kepolisian Selangor Mazlan Mansor.

Polisi menyelidiki kematian itu sebagai pembunuhan, yang patut dihukum, yang mengakibatkan hukuman penjara hingga 10 tahun, denda, atau keduanya.

Di Indonesia, lebih dari 50 orang tewas pada April setelah meminum alkohol dioplos dengan bahan, seperti, pengusir nyamuk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini