DIRE Lebih Atraktif Bagi Pengembang

Bisnis.com,24 Sep 2018, 17:44 WIB
Penulis: Maria Elena
Ilustrasi rumah mewah/Vancouver-realestates.com

Bisnis.com, JAKARTA - Selain menghimpun dana secara konvensional, terdapat beberapa alternatif, seperti DIRE (Dana investasi real estate), RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas), dan EBA (Efek Beragun Aset). Namun, ketiga alternatif pendanaan ini belum populer digunakan investor.

Chief Financial Officer Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan Dire merupakan instrumen yang sangat berguna bagi pengembang untuk proyek yang akan dikerjakan. Dia menilai alternatif pendanaan sangat menantang dan sudah ada sebagian developer berusaha masuk ke pasar DIRE.

"Dari pilihan yang ada, DIRE tepat melihat sisi aset yang kita miliki. DIRE masih paling menarik terutama untuk developer seperti kami yang punya aset komersial," Kata Olivia pada Senin (24/09/2018).

Dia mengatakan saat ini yang masih menjadi kendala adalah belum banyak investor yang mengetahui alternatif pendanaan sehingga edukasi penting dilakukan.

"RDPT dan EBA lebih jarang digunakan. Ngomong DIRE saja susah diedukasi. Jika yang instrumennya simple saja susah diedukasi, apalagi yang lebih rumit," Lanjut Olivia.

Selain belum teredukasinya para investor, Olivia menilai kendala lainnya adalah masalah pajak. Dia mengaku Metropolitan Land selama ini masih mengandalkan pinjaman dari bank dan masih akan mempelajari lebih lanjut tentang DIRE.

"Kita masih mempelajari tentang DIRE dan akan kita akan menunggu jika taxnya sudah menarik," Tambah Olivia.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menilai pendanaan alternatif seperti Dire dan RDPT belum begitu populer di bidang properti karena masih sangat sedikit investor yang menggunakannya.

Sejauh ini, RDPT banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang sifatnya untuk kepentingan publik. Sementara Ali menilai potensi Dire bagus, namun belum bayak pengembang yang mencoba menggunakan DIRE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Rochmad Purboyo
Terkini