BMRI & INKP Penekan Utama, INPP Merosot 10,94%

Bisnis.com,25 Sep 2018, 12:59 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Saham BMRI dan INKP menjadi penekan utama atas pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (25/9/2018).

IHSG melemah 0,48% atau 28,05 poin ke level 5.854,17 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,12% atau 7,06 poin di level 5.875,16.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.850,75 – 5.895,02. Adapun pada perdagangan Senin (24/9), IHSG ditutup melemah 1,27% atau 75,52 poin di posisi 5.882,22.

Baca juga
BRMS Lunasi Utang

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 130 saham menguat, 182 saham melemah, dan 290 saham stagnan dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG pada akhir sesi I dengan pelemahan masing-masing 2,22% dan 3,95%.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG melemah pada sesi I, dengan penurunan terbesar dialami sektor industri dasar yang melemah 2,17%, disusul sektor properti yang melemah 0,85%.

Di sisi lain, sektor tambang dan aneka industri yang masing-masing menguat 0,1% dan 0,04% menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut di sesi I.

Sementara itu, saham INKP (-3,95%), CPIN (-3,76%), TPIA (-2,57%), dan TKIM (-3,04%) menjadi penekan utama atas pelemahan sektor infrastruktur pada indeks sektoral IHSG siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

BMRI

-2,22%

INKP

-3,95%

CPIN

-3,76%

UNVR

-0,74%

BBRI

-0,66%

Lima saham terkuat berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

INPP

-10,94%

LMSH

-10,87%

RODA

-10,84%

PJAA

-9,45%

KPAL

-8,06%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini