Dampak Gempa Donggala, 276 BTS Tak Dapat Digunakan

Bisnis.com,28 Sep 2018, 21:50 WIB
Penulis: Dhiany Nadya Utami
Karyawan melakukan pengecekan pada salah satu mobile BTS yang berada di jalan tol Merak dalam rangka kerja sama XL Axiata dan Kementerian Perhubungan untuk menyediakan informasi mudik dalam format digital di Banten, Rabu (6/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com,  JAKARTA—Setidaknya sebanyak 276 BTS tak dapat digunakan pascagempa teknonik 7,7 SR yang terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Kemenkominfo bertindak cepat dengan mengirimkan 30 unit telepon satelit untuk membantu komunikasi yang terputus.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Kominfo pada Jumat (28/9/2018), Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika mencatat setidaknya 276 base transceiver station (BTS) yang tak berfungsi karena pasokan listrik PLN terputus.

“Menkominfo telah menugaskan menugaskan BAKTI [Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika] untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya,” ujar Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu.

Selain itu, menurut Ferdinandus, para operator telekomunikasi tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) sambil menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan sejauh ini kondisi jaringan XL cederung aman. Namun, beberapa titik memang terganggu karena masalah pasokan listrik. Sementara itu untuk wilayah Sulawesi Barat terpantau aman.

“Kami akan terus memantau kondisi di sana,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB.

Informasi berupa SMS Blast telah dikirimkan sebanyak 7 kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini