Suku Bunga Naik, Ini Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis.com,28 Sep 2018, 17:07 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan keterangan pers usai kegiatan halalbihalal di Graha Sawala, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (21/7/2018) | Ipak Ayu H.N

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi melambat seiring penaikan tingkat suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. Oleh karena itu, pemerintah pun menyiapkan insentif tambahan guna menjaga momentum pertumbuhan.

Ekonom Universitas Indonesia, Febrio Kacaribu menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap akan berada di kisaran 5,2% pada 2018 ini, dengan tren ke bawah.

"Untuk prediksi kami terakhir, dengan mempertimbangkan kenaikan suku bunga kebijakan di September dan Desember, pertumbuhan ekonomi akan berada di sekitar 5,2%," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (28/9/2018).

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan tidak mungkin pemerintah menafikan dampak atas kebijakan tersebut. Karena itu, pemerintah terus menyiapkan kebijakan lanjutan guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

"Ada juga pengaruhnya, kalau dibilang tidak ada, ketawa orang," ungkapnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (28/9/2018).

Menurutnya, suku bunga yang meningkat akan menurunkan daya beli dan membuat minat terhadap kredit melemah. Sebab, suku bunga kredit pun akan turut naik.

Dalam waktu dekat, pemerintah pun akan meluncurkan kebijakan baru hasil menelaah insentif perpajakan. Insentif perpajakan lanjut Menko Darmin akan diperluas sektor penikmat insentifnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan terdapat tiga hal yang menjadi fokus pemerintah adalah pembangunan sumber daya manusia, infrastruktur, dan investasi. 

Dengan kebijakan yang berfokus pada ketiga hal tersebut, pemerintah berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini