Pelatih Persib Sambut Perdamaian Antarsuporter

Bisnis.com,29 Sep 2018, 20:15 WIB
Penulis: Newswire
Suporter Persija/Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, BANDUNG – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, menyambut positif adanya ikrar perdamaian antara suporter Persib dan Persija Jakarta di Indramayu, Jawa Barat, belum lama ini.

"Itu sangat bagus. Saya kira yang terpenting setiap saat (suporter) harus mengambil contoh, banyak contoh di dunia (timnya memiliki rivalitas tapi suporternya damai)," ujar Gomez di Bandung, Sabtu (29/9/2018).

Menurutnya, apa yang dilakukan The Jak dan Viking Indramayu merupakan contoh baik karena di negara lain yang punya rivalitas tinggi tidak dicoreng oleh perseteruan suporter.

Dia mencontohkan Real Madrid dan Barcelona merupakan dua tim penuh dengan rivalitas serta tensi tinggi saat bermain, tapi suporter tetap pada batasannya dan berdamai satu sama lain.

Mereka beranggapan bahwa sepak bola bukan sesuatu yang mengerikan. Keberadaan suporter adalah untuk mendukung tim kesayangan masing-masing, bukan berseteru dengan suporter tim lain.

"Banyak derby dengan separuh satu kubu dan separuh kubu lainnya. Namun, mereka berpesta, bukan berperang. Sebagai contoh di Spanyol ada Barcelona melawan Real Madrid, semua berjalan lancar di stadion," ujar Gomez.

Dia berharap suasana damai bisa tercipta di antara dua kubu suporter di Indonesia yang berseteru, salah satunya suporter Persija dan Persib. Suporter pun harus memiliki pandangan yang benar dalam memaknai sepak bola.

Menurut dia, suporter jangan terjebak dalam fanatisme buta yang bisa berujung melakukan tindakan negatif. Perdamaian pun harus tercipta agar suporter bisa datang ke pertandingan di kota manapun di Indonesia.

"Ketika bertanding melawan Arema atau Persija, kalian bisa datang dengan keluarga, itu akan indah. Mungkin tim yang didukung bisa menang, kalau, atau draw. Tapi itu bukan masalah, itu biasa dalam sepak bola," katanya.

Gomez mengatakan meninggalnya suporter Persija di Bandung harus jadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Hal itu memang tidak bagus, tapi harus dijadikan momentum bagus untuk perdamaian antarsuporter di Indonesia.

"Kami harus belajar dari situasi ini. Terkadang kami belajar dari hal menyakitkan, tapi ini penting. Kenapa tidak nanti ada (Bobotoh) yang pergi ke Arema atau Persija, atau sebaliknya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini