Riau Catatkan Deflasi 0,26% pada September 2018

Bisnis.com,01 Okt 2018, 16:19 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Pedagang menata daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, PEKANBARU -- Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,26% sepanjang September 2018, dengan pendorong utama yaitu deflasi pengeluaran kelompok bahan makanan.
 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Aden Gultom mengatakan dengan angka deflasi September 2018 tersebut, angka inflasi kalender Riau masih di level 1,28%.
 
"Dengan deflasi 0,26% pada September 2018, angka inflasi kalender Januari-September 2018 Riau sebesar 1,28% dan inflasi tahunan September 2017-September 2018 sebesar 2,45%," terangnya, Senin (1/10/2018).
 
Komoditas penyumbang deflasi yaitu daging ayam ras, tarif angkutan udara, petai, telur ayam ras, dan bawang merah. Adapun komoditas penyumbang inflasi adalah cabai merah, bahan bakar rumah tangga, sewa rumah, kentang, lontong sayur, dan emas perhiasan.
 
Kontribusi bahan makanan untuk deflasi Riau yaitu sebesar 0,36%, sedangkan transportasi menyumbang 0,02%.
 
BPS menilai angka inflasi yang cukup rendah dan deflasi pada September 2018 cukup aneh untuk wilayah Riau. Pasalnya, daerah itu biasanya mengalami inflasi yang lebih besar dibandingkan angka nasional karena bergantung bahan pangan dari daerah tetangga.
 
"Kalau dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka inflasi Riau lebih tinggi dari nasional. Tapi, sekarang aneh ya karena inflasi Riau cukup rendah padahal daerah ini mendatangkan bahan pangan dari daerah lain," tutur Aden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini