Akhirnya, dia beserta keluarga dan beberapa temannya mendekatkan diri ke tenda personel TNI. Namun, kondisinya yang sedang hamil, dan mengalami flek membuat Novriana putus asa. Dia merasa tak sanggup antre untuk dapat masuk ke pesawat. Mengingat, dia harus bersaing dengan warga yang sehat.
Setelah berdiskusi dengan suaminya, disepakati mereka akan keluar dari Palu dengan pesawat komersial pada keesokan harinya, sementara teman-temannya ikut antre untuk bisa naik Hercules.
Ketika duduk di bandara, seorang dokter mengenakan rompi MERS-C dating menghampiri setiap orang yang satu per satu. Dokter tersebut mendata pasien, termasuk kota yang akan dituju. Di situlah muncul asa Novriana untuk keluar Palu.
"Saya hamil 2 bulan dok. Saat ini sedang keluar flek, dan saya mau dievakuasi ke mana saja, Makassar, Balikpapan, Manado yang penting suami dan anakku ini juga sama saya ya dok,” ujarnya kepada sang dokter.
"Saya merasa flek saya semakin banyak, saya butuh pembalut dok.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel