Prabowo Harap Publik Belajar dari Kasus Ratna Sarumpaet

Bisnis.com,04 Okt 2018, 16:56 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (tengah) dan Sandiaga Uno (kanan) didampingi Dewan Penasehat BPN Amien Rais (kiri) memberikan keterangan pers mengenai berita bohong penganiayaan Ratna Sarumpaet, di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/10)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Calon presiden Prabowo Subianto berharap masyarakat bisa memetik pelajaran dari berita bohong yang dibuat mantan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet.

Dia sendiri mendapat hikmah bahwa itikad baik saja tidak cukup tetapi harus dilandasi kejujuran hati.

“Semoga hari-hari ke depan, kejujuran menjadi sikap hidup kita agar tidak ada lagi itikad baik yang dibunuh oleh kebohongan,” katanya melalui status Facebook, Kamis (4/10/2018).

Baca juga
Rupiah Kian Lemah

Sebelumnya tim Prabowo-Sandi mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan Ratna. Akan tetapi peserta pemilihan presiden nomor urut 02 yang percaya dengan keterangan Ratna ini ternyata tertipu.

Ratna mengakui bahwa muka lebam yang didapatnya bukan karena dipukuli orang, melainkan bekas operasi sedot lemak.

Dia melakukan kebohongan itu karena terpengaruh bisikan dari setan.

“Tetapi apa daya, mulut sudah melontarkan kata dan ingatan merangkumnya jadi peristiwa. Riak sehari menjadi gelombang yang menimbulkan kegelisahan di tengah duka yang menimpa bangsa,” ungkap Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini menyadari sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Tentu kata maaf saja tidak cukup bagi Prabowo dan tindakan yang akan membuat perbedaan.

Akibat yang telah dilakukannya, Ratna telah dikeluarkan dari anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

“Sebagai teman, saya akan terus menunjukkan kepedulian tetapi sebagai pemimpin saya tidak bisa mentolelir kebohongan,” ucap Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini