Surat Menteri Rini untuk PLN, Singkat Sarat Makna

Bisnis.com,06 Okt 2018, 16:57 WIB
Penulis: Miftahul Ulum

Bisnis.com, PALU – Menteri BUMN Rini Soemarno menuliskan surat khusus bagi jajaran karyawan dan direksi Perusahaan Listrik Negara terkait dengan penanganan pascagempa dan tsunami Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Surat tersebut intinya mengapresiasi kinerja PLN dalam memulihkan kelistrikan di Palu, Donggala dan Sigi bagi masyarakat.

Kondisi sistem kelistrikan di Palu, Sulawesi Tengah, sudah menyala 85 persen setelah mati total sejak diguncang gempa dan tsunami pada Jumat (28/9).

Asisten Analis Niaga dan Pelayanan Pelanggan PT PLN Regional Sulawesi, Agung Ari Susanto saat ditemui di Posko PLN Peduli di Palu, Sabtu (6/10/2018), merinci bahwa enam dari tujuh gardu induk di Sulawesi Tengah yang ada kini sudah menyala.

Gardu induk itu berada di Poso, Pamona, Pasang Kayu, Silae, Sidera, Talise, dan Parigi.

Agung juga menyebutkan 31 dari 45 penyulang sudah beroperasi. Ke-31 penyulang yang sudah beroperasi itu telah membuat 31 lokasi jaringan berjalan normal, antara lain di area bandara dan sekitarnya, berbagai wilayah di Jalan Trans-Sulawesi di Tondo, seluruh wilayah di Kelurahan Silae, sepanjang Jalan RA Kartini, Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Prof M Yamin, Jalan Emy Saelan, Tatangga Palu Barat, sepanjang Jalan Sam Ratulangi.

Lalu wilayah penyulang Mawar Maesa, Balaroa, Tulip, Seroja, Birumaru, Siboang, Bora, Palolo, dan Pakuli.

Pelanggan prioritas yang telah menyala ada di sembilan perkantoran pemerintah dan TNI/Polri, instansi PDAM, sembilan kantor perbankan dan ATM, sembilan lokasi SPBU, enam rumah sakit, delapan BTS (base transciever station), dan 12 titik ekonomi Palu.

Untuk memulihkan sistem kelistrikan tersebut, PLN mengerahkan 1.141 personel bantuan dari berbagai daerah, terdiri atas tenaga pembangkitan, tenaga transmisi, tenaga distribusi, tenaga logistik, dan tenaga kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini