IMF-World Bank Annual Meeting 2018: BUMN Unjuk Gigi Pembangunan Nasional Lewat Indonesia Pavilion

Bisnis.com,08 Okt 2018, 08:26 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
BUMN Unjuk Gigi Pembangunan Nasional Lewat Indonesia Pavilion/M Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan perseroan pelat merah akan menyambut lebih dari 15.000 peserta Annual Meeting IMF-WBG 2018 di Indonesia Pavilion.

Staf Khusus I Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sahala Lumban Gaol mengatakan Indonesia Pavilion dapat menjadi jendela pertama bagi para anggota delegasi yang hadir. Artinya, mereka dapat mengenal Indonesia secara singkat namun dengan informasi yang cukup merepresentasikan segala keunggulan, keindahan, dan keunikan Indonesia.

"Konten Indonesia Pavilion akan menyampaikan pesan nawacita, di situ akan ditampilkan Indonesia in numbers, dalam rangka rediscover Indonesia supaya orang melihat perkembangan pembangunan Indonesia yang perlu ditonjolkan pembangunan infrastruktur kita dulunya sangat jauh terbelakang, sekarang sudah luar biasa," ujarnya dalam siaran pers yang dikutip, Senin (8/10/2018).

Sahala menjelaskan bahwa area Indonesia Pavilion sendiri terbagi dari beberapa ruangan tematik seperti BUMN Hall, Area Workshop, Area Pameran, VIP Lounge, Investment Lounge, dan Stage pavilion /Coffee Shop. Para tamu akan menelusuri setiap ruangan yang memiliki karakteristik masing-masing.

Gagasan lain yang ingin disampaikan, sambungnya,  yakni menjabarkan kepada delegasi tentang semangat Nawacita yang diaplikasikan Indonesia dalam setiap aspek pembangunan. Selain itu, mengajak para investor untuk menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia dalam bidang ekonomi, industri, infrastruktur, pariwisata,  hingga seni dan kerajinan tangan khas Indonesia.

Sahala menambahkan Indonesia Pavilion  akan menampilkan konektivitas yang sudah dibangun di Indonesia, mulai dari jalan tol hingga pelabuhan laut. Kerajinan tangan hingga seni hasil kekayaan Indonesia juga bakal dipamerkan di ajang pertemuan internasional tersebut.  

"Poinnya, kami tunjukkan kepada masyarakat dunia tentang persepsi rediscover Indonesia. Mereka bakal melihat perkembangan digital Indonesia, pembangunan konektivitas, dan apa arti konektivitas itu," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini