Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018: Pemerintah Perkenalkan Sukuk Hijau ke Dunia

Bisnis.com,09 Okt 2018, 14:40 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan materi saat pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Selasa (9/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia memperkenalkan sukuk hijau dalam Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018. Sementara itu, World Bank menilai sukuk hijau sejalan dengan tren investasi dunia yang mengarah pembangunan berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sukuk hijau adalah instrumen pembiayaan yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan hidup. Ini merupakan instrumen pembiayaan berbasis syariah yang digunakan untuk proyek-proyek ramah lingkungan.

"Sekecil apapun langkah yang dapat saya lakukan untuk menjaga lingkungan ini maka saya akan lakukan," tegas Menteri Keuangan pada seminar "Green Finance for Sustainable Development" di Nusa Dua, Bali dalam agenda Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018, Selasa (09/10/2018). 

Agenda tersebut bercerita mengenai upaya pemerintah dan pihak swasta di seluruh dunia untuk menjaga lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurutnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan, pemerintah perlu mengharmonisasi kebijakan untuk mendorong langkah itu. 

Karenanya, Kementerian Keuangan mengeluarkan instrumen investasi baru untuk pembiayaan berkelanjutan, yaitu Green Sukuk.

Green Sukuk merupakan cara baik dan menjanjikan untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang berkaitan dengan program lingkungan hidup. 

Wakil Presiden World Bank Treasury, Arunma Oteh mengungkapkan saat ini dunia tengah berkonsentrasi kepada proyek-proyek yang berbasis kesinambungan, terutama pada tema-tema lingkungan dan penghijauan. 

"Dan kemudian Green Sukuk hadir diprakarsai pertama kali oleh Indonesia,” ungkap Arunma.

Dia menilai ketika pemerintah berkomitmen penuh untuk menyelesaikan permasalahan terkait lingkungan hidup, maka akan banyak investor dunia yang tertarik untuk berinvestasi.

Indonesia tercatat sebagai pionir dalam penerbitan obligasi hijau di kawasan Asia Tenggara melalui penerbitan Green Sukuk senilai USD1,25 miliar pada bulan Maret 2018. 

Transaksi ini merupakan penerbitan Green Sukuk pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh negara. 

Selain semakin memperkokoh posisi Indonesia di pasar keuangan syariah global, penerbitan Green Sukuk ini juga merupakan manifestasi komitmen Indonesia pada Paris Agreement yang diratifikasi pada tahun 2016 dalam rangka mendorong Indonesia menjadi negara yang lebih rendah karbon dan tahan atas perubahan iklim. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gita Arwana Cakti
Terkini