Ekspor Pala Diprediksi Turun 20%

Bisnis.com,09 Okt 2018, 19:18 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Rempah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Ekspor pala tahun ini diperkirakan turun sekitar 20% seiring dengan kondisi pasar yang lesu.

Direktur PT Alam Sari Interbuana, eksportir pala, Sigit Ismaryanto mengatakan secara kualitas produksi tahun ini relatif sama tapi ada penurunan permintaan yang signifikan. Sejak Juni—Oktober, katanya, para pelaku usaha pun belum mendapatkan notifikasi terkait penolakan pala karena terjangkit jamur dan sebagainya. 

"Tapi market lemah banget karena permintaan dan harga cenderung turun. Faktornya kemungkinan menjelang akhir tahun. Trennya itu masuk Oktober—Desember [permintaan] akan menurun. Baru kemungkinan naik lagi menjelang Hari Raya Paskah," katanya kepada Bisnis Selasa (9/10).

Selain itu, Sigit juga memperkirakan penurunan permintaan karena negara pengimpor sudah memiliki stok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan dia memprediksikan penurunan ekspor pala berkisar antara 20%—30% sepanjang tahun ini.

"Padahal produksi kita sedang melimpah tapi harga turun karena tidak ada permintaan. Untuk harga sekarang, pala [kelas] A dengan rendemen di atas 65% sekitar Rp43.000 per kg—Rp45.000 per kg. Biasanya padahal Rp45.000 per kg — Rp48.000 per kg," katanya.

Sigit pun berharap tahun depan, tren ekspor pala akan membaik dibandingkan saat ini. Sementara itu, perihal peremajaan, menurutnya hal itu perlu dilakukan pada sebagian tanaman karena banyak pohon yang sudah dibudidayakan secara turun temurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini