Bos Baru Reliance Group Targetkan Raih 50 Juta Nasabah di 2020

Bisnis.com,10 Okt 2018, 12:05 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari

Bisnis.com, JAKARTA – Pucuk pimpinan PT Reliance Capital Management (RCM) resmi berganti. Posisi Anton Budidjaja sebagai Direktur Utama RCM, digantikan oleh Joel Hogarth.

Semula, Joel Hogarth adalah pengacara handal dalam bidang private equity, merger dan akuisisi (M&A), serta financing di firma hukum terkemuka seperti White and Case, O’Melveny & Myers (berasosiasi dengan Tumbuan & Partners), dan Ashurst (berasosiasi dengan Oentoeng Suria and Partners) hingga 2016.

Setelah itu ia beralih profesi ke bidang finansial di Borrelli Walsh sebagai Direktur periode 2016 hingga awal 2018.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih atas penunjukkan sebagai Direktur Utama RCM (Group CEO), induk perusahaan Reliance Group. Harapannya RCM akan mampu bersinergi dan bersaing dalam menghadapi pasar indonesia, dan sebagai induk perusahaan Reliance Group mampu mendukung kinerja bisnis unit dalam meraih target 50 juta Nasabah di tahun 2020,” ucap Joel, dalam rilisnya Rabu (10/10/2018).

Acara lepas-sambut yang dihadiri direksi, mengambil tema Review, Reflect, ReThink. “Diharapkan seluruh bisnis unit Reliance Group semakin selaras satu dengan yang lain,” kata Anton Budidjaja.

Di hadapan para direksi dan karyawan, Joel Hogarth mempresentasikan tugas dan tanggung jawabnya secara singkat dengan tujuan memberikan nilai lebih bagi Reliance Group secara jangka panjang melalui kegiatan promosi dan eksekusi visi dan misi dari perusahaan.

Anton sendiri mengucapkan terima kasih kepada Joel Hogarth atas kesediannya menjadi Group CEO bagi PT Reliance Capital Management. Ia berharap Joel mampu membawa Reliance Group menjadi perusahaan jasa keuangan kelas dunia yang memiliki standard kerja yang berkualitas dan nilai integritas yang tinggi.  

Meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden Direktur yang telah dijalani selama 6 tahun, Anton tetap menjadi bagian dari RCM sebagai Komisaris Utama. Perusahaan memiliki tiga lini utama yakni investment, protection, financing serta 6 anak perusahaan atau unit bisnis bidang jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini