Ini PR The Fed Setelah Normalisasi Suku Bunga

Bisnis.com,10 Okt 2018, 09:15 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
CENTRAL BANKING FORUM 2018 President and CEO The Federal Reserve Bank of New York John Williams (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat mengikuti acara Central Banking Forum 2018 di Nusa Dua Bali, Rabu (10/10). Acara tersebut membahas tentang kondisi perbankan saat ini juga isu-isu global menegenai pebankan/JIBI/Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, NUSA DUA--Bank sentral Amerika Serikat ternyata memiliki pekerjaan rumah besar pasca kebijakan normalisasi suku bunga moneter, yakni mempertahankan ekspansi ekonomi dalam jangka panjang.

Presiden dan CEO Federal Reserve of New York John C. Williams menuturkan tantangan kebijakan moneter terpenting di Amerika Serikat saat ini adalah mempertahankan ekspansi ekonomi yang panjang tanpa membiarkan risiko pertumbuhan merusak kemakmuran ekonomi. 

"Apa pun yang mungkin terjadi di masa depan, saya akan dipandu oleh mandat ganda kami, ketergantungan yang besar pada data, dan komitmen yang teguh terhadap transparansi," ungkap Williams dalam sambutannya di Central Banking Forum 2018, Rabu (10/10). 

Pendekatan semacam itu, menurut Williams, akan membantu mendukung kemakmuran AS dan dunia. 

Saat ini, dia menuturkan Federal Reserve (Fed) masih melihat kuatnya pertumbuhan ekonomi AS. Dalam pernyataan FOMC terbaru pada September lalu, variasi kata kuat muncul lima kali dalam mengambarkan kondisi ekonomi AS.

Sejauh ini, Fed telah mencapai tujuan mandatnya. Hal ini ditunjukkan oleh pekerjaan maksimum dan stabilitas harga.

"Dengan stimulus fiskal dan kondisi keuangan yang menguntungkan yang memberikan angin segar bagi perekonomian AS, prospeknya adalah pertumbuhan yang lebih kuat," tegas Williams. 

Fed memperkirakan PDB AS akan meningkat sekitar 3% tahun ini dan sebesar 2,5% pada 2019. 

Menurutnya, laju pertumbuhan di atas tren ini harus mengarah pada berlanjutnya perolehan pekerjaan yang solid dan penurunan lebih lanjut dalam tingkat pengangguran. 

Dia memperkirakan tingkat pengangguran akan turun ke sedikit di bawah 3,5% tahun depan, level terendah dalam hampir 50 tahun.

Sementara itu, dia menuturkan inflasi akan naik sedikit di atas 2%. Sejauh ini, dia menuturkan pihaknya tidak melihat melihat tanda-tanda tekanan inflasi yang lebih besar dari angka tersebut. 

Dengan demikian, dia menyimpulkan hal Ini adalah berita yang sangat baik, terutama dalam konteks pemulihan yang lambat dan inflasi rendah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun sejak krisis keuangan.

Ke depan, Fed terus berharap bahwa peningkatan suku bunga secara bertahap akan paling mendorong ekspansi ekonomi dan pencapaian tujuan mandat ganda bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini