BNI Target Penjualan ORI015 Lebih dari Rp2 Trliun

Bisnis.com,12 Okt 2018, 16:56 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman (kanan) memberikan cendera mata kepada Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, di sela-sela pembukaan perdagangan saham di Jakarta, Kamis (4/10/2018). Dalam acara tersebut juga diluncurkan penawaran ORI Seri ORI 015. JIBI/Bisnis/Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatat nilai pemesanan Obligasi Ritel Negara Indonesia (ORI) dengan seri ORI015 sudah lebih dari Rp1 triliun.

Deputi General Manager Wealth Management Division BNI Alwas Kurniadi Yarman menyebutkan perseroan kini mencoba untuk eningkatkan nilai pesanan ORI015 menjadi lebih dari Rp2 triliun hingga akhir periode penjualan pada 25 Oktober mendatang.

Seperti produk surat utang negara lainnya, lanjut Alwas, perseroan berusaha menjual ORI015 kepada nasabah-nasabah ritel di penjuru negeri.

"Khusus untuk kota-kota yang sebelunya kurang [paham] atau belm pernah jual ORI, kita dari kantor pusat turun langsung untuk melakukan Costumer Gathering di kota tersebut," ujar Alwas kepada Bisnis, Jumat (12/10).

Menurut Alwas, walaupun masyarakat kini lebih memperhatikan pelemahan rupiah, minat masyarkat terrhadap ORI015 cukup besar mengingat kupon yang ditawarkan sebesar 8,25%.

Sebagai perbandingan, suku bunga deposito untuk simpanan di bawah Rp100 juta berkisar antara 4,25% -- 5,5%

Untuk sebearan pemesan, asyarakat yang memesan ORI015 melalui BNI masih didominasi di pulau Jawa dan Sumatera, terutama di Jawa Barat dan DKI Jakarta dengan jumlah nilai pesanan lebih dari Rp500 miliar.

Diikuti oleh Jawa Timur dengan dengan total nila pesanan lebih dari Rp100 miliar.

Adapun wilayah yang memiliki total nilai pesanan lebih dari Rp50 miliar adalah Sumatera utara, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini