META Bangun Pembangkit Tenaga Biomassa Sintang Rp290 Miliar

Bisnis.com,13 Okt 2018, 15:17 WIB
Penulis: Irene Agustine
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Bapak Ramdani Basri menyampaikan sambutan pada peresmian pembangkit tenaga listrik swasta atau Independent Power Producer Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan, di Kabupaten Menpawah, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (24/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, NUSA DUA — PT Nusantara Infrastructure Tbk. menandatangani perjanjian kerja sama pembiayaan investasi nonanggaran dengan PT Carpediem Elektrikal Nusantara untuk pembangunan fasilitas pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm) di Sintang, Kalimantan Barat.

Melalui anak usaha PT Energi Infranusantara, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) menyatakan kesediaan awal untuk membiayai pembangunan fasilitas pembangkit listrik energi terbarukan tersebut dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp290 miliar.

Proyek tersebut merupakan prakarsa PT Carpediem Elektrikal Nusantara untuk menghasilkan listrik dari tenaga biomassa berkapasitaa 10 megawatt (MW).

Direktur Utama META M. Ramdani Basri mengatakan bahwa kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik daerah Kalimantan Barat sekaligus berkontribusi dalam mendukung dan mengembangkan infrastruktur di bidang pembangkit listrik energi baru dan terbarukan.

"Ini adalah penandatanganan suatu aktivitas pembangunan tanpa memberatkan anggaran pemerintah dengan swasta hadir ikut berpartisipasi," kata Ramdani sebelum acara penandatanganan di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10/2018).

META tengah gencar mengembangkan portofolio bisnis di sektor energi spesifik di bidang energi terbarukan, utamanya biomassa dan hidro.

Dalam sambutannya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengapreasiasi langkah META yang ikut menanamkan modal dengan skema pembiayaan investasi nonanggaran (PINA) di sektor energi terbarukan.

"Kementerian PPN/Bappenas sangat mendorong pengembangan skema pembiayaan alternatif tersebut untuk memanfaatkan dana investor swasta melalui KPBU [kerja sama pemerintah dengan badan usaha] dan skema PINA sehingga badan usaha juga dapat bersama-sama pemeringah melaksanakan pembangunan Indonesia," ujar Bambang.

Dalam kesempatan itu, Bambang menjelaskan bahwa PINA Center Bappenas  berhasil memfasilitasi kerja sama investasi dengan perkiraan total investasi mencapai Rp47 triliun.

Kerja sama tersebut yakni di bidang energi terbarukan dengan nilai Rp590 miliar, di bidang perkebunan senilai Rp2 triliun, tiga kesepakatan pengembangan jalan tol dengan perkiraan nilai Rp44,50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini