Sri Mulyani Ajak IIF Turut Meningkatkan Pertumbuhan Indonesia

Bisnis.com,13 Okt 2018, 21:47 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan sambutan saat menghadiri Remark Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) - LPEI Cocktail pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di The Laguna Resort, Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018)./ANTARA-Jefri Tarigan

Bisnis.com, NUSA DUA--Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau agar International Finance Cooperation (IIF) dapat memberikan sense of development dan sence of innovation untuk Indonesia alih-alih hanya melakukan ekspansi bisnis.

Sri Mulyani menyampaikan dalam sambutannya untuk membuka IFC Annual Meeting Client Reception di sela-sela perhelatan Annual Meeting IMF-WBG 2018, bahwa Indonesia adalah negara besar dengan banyak kesempatan dan banyak sektor swasta.

“Kami harapkan IFC bisa menjadi institusi yang menciptakan kreativitas dan keterbukaan. Karena pertumbuhan saat ini 5%, tidak terlalu tinggi. Kami ingin banyak sektor swasta ke Indonesia. Sebagai negara berkembang saya ingin IFC  bisa meyakinkan bahwa satu dolar yang diinvestasikan, bisa diinvestasikan di sektor yang tepat,” ujar Sri Mulyani, Sabtu (13/10/2018). 

Adapun pertemuan IFC tersebut bertujuan  untuk memperkuat kerjasama teknis guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, Sri Mulyani menekankan agar IFC dapat turut serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

CEO IFC, Philippe Le Houerou pun sangat mengapresisasi Pemerintah Indonesia dan menyampaikan rasa duka atas bencana di Palu dan Lombok. 

Dia mengungkapkan, IFC sangat mendukung perbaikan iklim investasi di Indonesia dan ingin menarik investor swasta asing ke berbagai sektor yang tersedia di Indonesia. 

“Saya berjanji dengan Menteri Keuangan, kita bukan hanya memanfaatkan kesempatan, tapi juga menciptakan kesempatan. Kita telah sepakat untuk meningkatkan peran sektor swasta,” lanjut Philippe.  

Adapun IFC sebagai afiliasi Bank Dunia memiliki tujuan untuk membantu pembiayaan pembangunan negara-negara anggota melalui pemberian pinjaman atau penyertaan pada sektor swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini