Peternak Ayam Ciamis Keluhkan Impor Jagung ke Sandiaga

Bisnis.com,15 Okt 2018, 13:42 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Pekerja mengambil telur di kandang ayam di Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (25/9)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Peternak ayam mengeluhkan terus mengalirnya impor pakan ternak, khususnya jagung, ketika bertemu dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Ketua Komunitas Peternak Ayam Petelur Kabupaten Ciamis Kusnaedi mengatakan impor tersebut membuat harga jagung menjadi mahal. 
 
“Saya bingung kenapa jagung mesti impor padahal kalau jagung enggak impor, harga jagung bisa murah. Masih banyak lahan yang bisa memperluas penanaman jagung, selain padi,” tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (15/10/2018).
 
Kusnaedi yang akrab disapa Haji Akaw menjelaskan bukan hanya pakan ayam petelur yang naik tinggi, tapi juga Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam umur satu hari yang kini seharga Rp9.000. 
 
Padahal, peternakan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang dengan 1,5 juta ayam. 
 
Berdasarkan perhitungannya, jika harga pakan ternak seharga Rp3.000, maka peternak bisa menjual telur Rp15.000 per kilogram (kg). 
 
Terkait hal ini, Sandiaga mengungkapkan bahwa permasalahan yang sama juga dialami peternak di daerah lain. 
 
“Kebijakan impor memang harus kita revisi. Apa yang bisa kita produksi sendiri harus kita maksimalkan untuk kepentingan rakyat Indonesia sebanyak-banyaknya, saatnya kita mandiri. Bayangkan kalau ekspor kita melimpah. Jika dolar AS naik, negara kita akan kuat,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini