Menteri PUPR Perkirakan Pembangunan Palu Baru Butuh Rp6 Triliun

Bisnis.com,15 Okt 2018, 18:57 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Sejumlah personel Tim SAR menggali reruntuhan bangunan dan rumah untuk menemukan korban di lokasi likuifaksi Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10). Memasuki hari ke-14 pascagempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Donggala, dan Sigi, pemerintah menghentikan proses evakuasi korban, sedangkan tanggap darurat diperpanjang hingga dua pekan kedepan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memperkirakan pembangunan kembali Kota Palu (Sulawesi Tengah) setelah gempa bumi yang melanda wilayah tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp5 triliun-Rp6 triliun.

Basuki menyatakan alokasi anggaran pembangunan Kota Palu Baru tersebut menunggu rencana induk (masterplan) yang akan disusun dan diharapkan selesai pada akhir 2018.

Basuki mengatakan pembangunan Kota Palu yang baru tersebut dipertimbangkan dilakukan di wilayah yang dekat dengan Kota Palu yaitu Duyu, Tondo, dan Pembewe.

Menurutnya, pembangunan Kota Palu tidak mungkin lagi dibangun di wilayah lama karena adanya potensi gempa bumi, tsunami dan likuifaksi. "Sehingga sudah tidak mungkin dibangun di tempat semula," katanya.

Basuki mengatakan pemerintah ingin membangun Palu yang baru. Dengan demikian, pemerintah membutuhkan rencana induk pembangunan yang baru yang mengadopsi pengalaman gempa yang ada.

"Sementara itu, karena tidak mungkin membangun di tempat yang lama, kita bikin huntara, hunian sementara, itu pun lokasinya, yang baru memastikan lokasi untuk huntara baru di kota Palu. (Untuk) Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi baru mau memastikan hari-hari ini," kata Basuki.

Basuki mengatakan pembangunan Kota Palu di wilayah baru itu akan dimulai pada 2019 dan selesai pada 2020 sesuai rencana induk yang akan disusun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini