Ekonomi Tertekan, Bisnis Mamin Masih Optimistis Bertumbuh

Bisnis.com,16 Okt 2018, 17:23 WIB
Penulis: M. Richard
Pekerja mengemas produk minuman kopi serbuk di pabrik produk hilir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, Banaran, Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/7)./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski menghadapi banyak permasalahan Gapmmi menilai sektor makanan dan minuman indonesia masih sangat potensial untuk dikembangkan dan investasi.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengatakan Indonesia merupakan negara yang besar, baik dari segi ekonomi maupun populasinya. Hal tersebut merupakana indikator utama yang dijadikan acuan bagi sektor makanan dan minuman (Mamin) untuk dapat melakukan proyeksi pertumbuhannya.

"Kita punya GDP dengan besaran Rp1 triliun, dan populaso kita lebih dari 260 juta, dan selalu bertambah 4 juta orang setiap tahunnya," ujarnya dalam peluncuran Global and Indonesia Consumer Insights Survey 2018, Selasa (16/10/2018).

Selain itu, Adhi mengatakan, demografi Indonesia menunjukkan 67% masyarakat berumur produktif, yakni berumur 14 hingga 64 tahun.

Dengan formasi seperti ini, menurutnya, merupakan cerminan bagi sektor mamin untuk meningkat lebih baik. Ditambah, masyarakat dewasa Indonesia cenderung suka untuk mencoba hal-hal yang baru, berbeda dengan negara Eropa yang lebih loyal hanya pada beberapa produk maimin.

"Ini bisa dijadikan kesempatan untuk banyak pemain baru untuk memperkenalkan produk-produk mamin barunya," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dengan kontribusi konsumsi rumah tangga yang lebih dari 50% membuat sektor ini menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah dalam mengambil setiap langkahnya.

Adapun, katanya, sektor hulu makanan dan minuman mendapat mendapat insentif pajak dan juga sektor makanan minuman menjadi salah satu sektor yang menjadi sektor penegmbangan dalam industry 4.0 pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wike Dita Herlinda
Terkini