Jokowi: Saya Dengar Ada Masalah Pasokan CPO dalam Kebijakan B20

Bisnis.com,16 Okt 2018, 15:42 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri) dan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin Dodi Reza Alex (kiri) berbincang di tengah perkebunan sawit usai peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya mendengar ada masalah pasokan minyak sawit (crude palm oil/CPO) dalam kebijakan B20.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden saat menyampaikan pidato dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/10/2018) yang dihadiri oleh hampir seluruh menteri Kabinet Kerja dan kepala sejumlah lembaga negara.

Kebijakan B20 yang dimaksud adalah kebijakan pencampuran 20% bahan bakar menggunakan biodiesel. Seperti diketahui, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden No.66/2018 Perubahan Kedua Atas Perpres No.61/2015 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Presiden menyatakan akan meminta laporan terkait permasalahan dalam kebijakan B20 tersebut. "Berkaitan dengan program B20 saya nanti minta laporan, harus dipastikan eksekusinya di lapangan. Saya mendengar ada masalah pasokan dari CPO-nya di lapangan saya nanti minta laporan mengenai hal ini," kata Presiden.

Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi serapan bahan bakar nabati jenis biodiesel (FAME) pada B20 telah mencapai 437.980 kiloliter pada periode 1 September-10 Oktober 2018.

Serapan sampai Oktober tersebut baru mencapai sekitar 15% dari alokasi yang ditetapkan pemerintah untuk periode September-Desember 2018 yakni 2,85 juta kiloliter. Sampai dengan akhir tahun, total serapan FAME ditargetkan dapat mencapai 3,9 juta kiloliter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini