Bisnis.com, JAKARTA — Belum lama ini saya bertemu dengan seorang motivator, penulis buku, yang juga pebisnis properti. Namanya sudah cukup terkenal, Tung Desem Waringin.
Pak Tung, yang sudah menulis banyak buku dan masih sering mengisi acara motivasi, tentu sudah cukup menikmati profesinya. Pertanyaannya, kenapa dirinya masih punya bisnis properti?
Apa iya industri properti sekarang lagi naik? Itu proyek Meikarta di Bekasi yang sempat booming, lagi terjerat kasus hukum. Apa bukti industri properti lagi naik daun?
Bagi saya sederhana saja. Indikator ekonomi paling gampang dilihat yang menunjukan geliat biasanya kunjungan ke pusat belanja atau mal. Lalu kunjungan orang wisata, hotel penuh, okupansi naik, itu satu dari sekian banyak indikator ekonomi.
Bicara hotel, ada yang kelas penginapan tarifnya mungkin cuma Rp300.000 per malam. Tetapi, ada juga hotel yang mematok tariff Rp7 juta per malam. Hotel bersentuhan dengan bisnis. Indeks suplai room hotel Indonesia bintang 3-5 terus naik.
Memang okupansinya turun dari 2014. Tapi setelah 2017 sampai sekarang, occupancy rate terus naik apalagi 2018. Walaupun suplai room hotel terus naik, tapi occupancy rate naik juga mulai 2018. Artinya bisnis hotel lagi booming sekarang. Kalau tahun depan Anda beli properti selisihnya besar.
Dalam bisnis, properti terutama, kita dapat memahami seluk beluk uang. Memahami tiga sifat uang.
1. Uang adalah terikat. Misal, Anda ikut jualan apartemen. Di antara pembeli apartmen Anda, mungkin ada yang duduk sebagai CEO di satu perusahaan. Dari situ saja, kita bisa membangun ikatan.
2. Uang itu membuat iri. Kalau ada yang tahu tetangga sebelah beli rumah, atau apartemen baru, bisa jadi tetangga disebelahnya enggak mau kalah. Ikut-ikutan beli rumah atau apartemen, kalau perlu unitnya tetanggan.
3. Uang bersentuhan dengan bisnis. Rekanan CEO membeli apartemen karena di sana mereka saling membicarakan bisnis.
Itu kenapa, ada penginapan yang harga Rp300.000, tapi hotel bisa sampai Rp7 juta. Karena ketika bicara bisnis, biasanya orang memilih kenyamanan. Sama dengan kenapa kopi Anda, bakiak, atau usaha gado-gado tidak booming, karena tidak bersentuhan dengan bisnis.
Penulis
Ir Goenardjoadi Goenawan, MM
Motivator Uang.
Penulis buku seri Money Intelligent, New Money, dan New Money: Riba Siapa Bilang?
Untuk pertanyaan bisa diajukan lewat: goenardjoadigoenawan@gmail.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel