Meet Makers Gelar Pameran Semai

Bisnis.com,19 Okt 2018, 17:24 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Pameran Meet The Makers dengan tema Semai di Kemang, Jakarta Selatan./JIBI/BISNIS-Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bisnis.com, JAKARTA – Komunitas seni kriya Indonesia, Meet The Makers, mengadakan pameran Meet The Makers dengan tema Semai di Kemang, Jakarta Selatan.

Organizing Committee Meet The Makers, Bregas Harrimardoyo mengatakan, kriya Indonesia merupakan kekayaan budaya yang memiliki filosofi kuat dan menjadi ciri khas setiap daerah sekaligus menunjukkan kearifan lokal yang sarat makna.

Oleh sebab itu, pameran ini mengusung tema Semai atau upaya menyemai benih yang akan melalui proses panjang selama ribuan tahun.

“Melalui tema ini kami ingin berdiskusi dengan publik tentang bagaimana memahami kreasi budaya, layaknya dalam sektor pertanian, dapat berlaku pula benih yang dapat disebarkan ke tempat lain,” katanya di Kemang, Jumat (19/10/2018).

Bregas menyebut budaya sangat terkait dengan karakter hidup lokal setiap manusia dan melahirkan unsur-unsur dari konsep besar kebudayaan ke dalam bentuk fisik melalui tenun, batik, dan beragam kerajinan Nusantara lain.

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, di sisi lain proses pertumbuhan dan penyemaian budaya secara alamiah mengalami tantangan baru dan dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman.

Adaptasi terhadap ruang dan waktu zaman kontemporer demi keberlangsungan suatu kebudyaan inilah yang ingin dijadikan landasan oleh komunitas Meet The Makers.

“Kami ingin membawakan kisah-kisah seperti yang terjadi pada seni ukir gorga di Batak. Di tengah langkanya keberadaan seniman gorga, masih ada Jesral untuk mempelajari seni lukis dan ukir khas Batak ini secara otodidak di tanah Batak,” sambung Bregas.

Dikatakan, tuntutan untuk menjaga keberlangsungan budaya saat ini tidaklah cukup hanya menanamkan sebuah kesadaran. Setelah kesadaran muncul, maka seseorang perlu bertanya lebih dalam, kemanakah budaya akan dibawa selanjutnya.

“Bagaimana kita membuatnya subut dan menemukan sebidang tanah yang cocok untuk budaya tersebut berkembang? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang menjadi pertanyaan bagi kita bersama,” ujar Bregas.

Semai juga melibatkan beberapa seniman lokal yang sudah memiliki puluhan karya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini