Nutrisi Ikan Ternyata Hilang Sebagian Saat Pengiriman, Ini Strategi Mengurangi

Bisnis.com,19 Okt 2018, 05:36 WIB
Penulis: Sholahuddin Al Ayyubi
Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi non profit Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) membuat program khusus bernama Indonesia-Postharvest Loss Alliance for Nutrition (I-PLAN) yang memfokuskan perhatian untuk mengurangi hilangnya nutrisi di sepanjang rantai pasokan pangan.
 
Country Manager GAIN, Ravi Menon mengungkapkan Indonesia kini mengalami masalah kerugian pangan pasca panen ikan segar hingga 25% setiap tahunnya. Menurut data hasil studi dari Dalberg tahun 2017, jika kehilangan makanan ini diubah menjadi nutrisi yang hilang, sekitar 16.500-27.500 metrik ton protein ikan hilang setiap tahunnya.
 
"Sebagian besar makanan bergizi itu terbuang karena rendahnya penerapan pasca panen yang baik. Saat ini, teknologi tepat untuk menyimpan, memasarkan, dan mendistribusikan ikan masih dirasa kurang di Indonesia. Akibatnya, kualitas ikan untuk konsumsi masyarakat lokal pun terbilang masih sangat rendah," tuturnya dalam keterangan resminya, Jumat (19/10/2018).
 
Padahal, menurut Ravi, ikan adalah bagian penting dari sumber makanan pokok. Pasalnya ikan, tidak hanya untuk protein hewani, tetapi juga sebagai sumber mikronutrien, mineral dan asam lemak esensial. 
 
“100g ikan Tongkol, misalnya, mengandung 56% asupan protein yang direkomendasikan untuk orang dewasa, dan 100% untuk anak usia 4-9 tahun," kata Ravi.
 
Ravi menjelaskan untuk mengatasi permasalahan pasca-panen pasokan ikan segar tersebut, program I-PLAN yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan didukung penuh oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan program kompetisi tingkat nasional bertajuk Innovation Challenge yang dilaksanakan oleh Innovation Factory dan NTUitive.
 
"Kompetisi Innovation Challenge ini diusung untuk mencari 10 finalis yang memiliki ide teknologi atau inovasi baru yang dapat diadopsi oleh pelaku rantai pasokan ikan segar lokal, untuk mengurangi Post-Harvest Loss (PHL) atau kerugian pasca-pangan," ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini