Di Depan Ulama dan Santri, Presiden Minta Masyarakat Berantas Berita Bohong

Bisnis.com,20 Okt 2018, 13:21 WIB
Penulis: Alif Nazzala Rizqi
Presiden RI Joko Widodo saat melakukan swafoto bersama santri di Pondok Pesantren Al Itqon./Bisnis-Alif Nazalla Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Presiden RI Joko Widodo meneruskan safari pesantren ke Kota Semarang. Kali ini Pondok Pesantren Al Itqon menjadi persinggahan Jokowi untuk bersilaturahmi dengan para ulama dan santri.

Presiden RI Joko Widodo berpesan, kepada masyarakat untuk tidak termakan berita bohong terlebih menjelang Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang.

Pasalnya, saat ini banyak sekali konten media yang mengandung unsur berita bohong.

"Masyarakat Indonesia harus waspada karena banyak sekali bermunculan konten mengenai berita bohong. Terlebih menjelang pemilu ada saja yang ingin memecah belah persatuan yang sudah terjaga dengan baik," kata Jokowi, Sabtu (20/10/2018).

Dia mengungkapkan, Indonesia mempunyai penduduk 263 juta jiwa di 17.000 pulau. Jumlah ini sangat banyak maka untuk menyatukannya diperlukan kerja sama dan rasa saling percaya satu dengan yang lain. 

Presiden menuturkan, dengan keberagaman suku yang ada menimbulkan banyak perbedaan. Sehingga, sebagai saudara sebangsa harus saling menghargai pendapat masing-masing.

"Kita harus senantiasa menjaga ukhuwah wathoniyah, dan pondok pesantren bisa menjadi pelopor untuk menyebarkan kebaikan. Sebagai bangsa yang besar kita harus terus menjaga kerukunan antarumat beragama," katanya.

Lebih lanjut, Jokowi berjanji untuk memberikan perhatian kepada pondok pesantren. Dia berpesan, agar pondok pesantren bisa menghasilkan santri yang mempunyai akhlak baik dan memiliki kompetensi.

"Saya titip pesan untuk pondok pesantren semakin meningkatkan kompetensi mengajar. Ini untuk menciptakan para santri yang punya akhlak baik, berkompeten dan bisa bersaing dengan negara lain," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini